Apa yang dimaksud dengan cahaya diatas cahaya ? apakah sama
dengan cahaya sejati Tuhan ? benarkah cahaya tersebut letaknya di dalam diri
kita ? bagaimana cara mengaksesnya ? bagaimana cara menggunakannya untuk hidup
lebih baik ? apakah sukses di dunia dan akherat bisa datang dengan sarana ini ?
Banyak sekali pengetahuan
mengenai hal ini yang menggunakan bahasa sastra ataupun dari sudut pandang
agama tertentu, ada juga referensi mengenai hal ini yang menggunakan sudut
pandang supranatural, padahal sangatlah berbeda antara spiritual dan supranatural,
ilmu spiritual adalah ilmu yang membahas mengenai spirit = Percikan Cahaya Tuhan
di dalam diri manusia, sering juga disebut sebagai cahaya sejati tuhan, disebut
juga sebagai cahaya diatas cahaya,
cahaya suci tuhan, atau dalam bahsa inggris disebut sebagai divine spark,
divine light, dan banyak lagi.
Kebetulan, karena sudut pandang
yang saya pergunakan adalah sudut pandang dari keilmuan saya, yaitu dari ilmu
energi spiritual nusantara, maka saya lebih banyak membahasnya dari sudut
pandang energi. Bukan yang lain ya…bukan sastra, bukan dari sudut pandang agama
tertentu, dan bukan lainnya.
Baca : Perjalanan spiritual setelah terhubung dengan cahaya sejati
Menurut ilmu energi spiritual
nusantara, hidup yang bermakna dan bermanfaat adalah hidup yang diawali dari
terhubungnya diri kita dengan percikan cahaya tuhan ( cahaya diatas cahaya disebut
sebagai percikan cahaya tuhan ). Karena dengan terhubungnya diri kita dnegan Percikan
Cahaya Tuhan, maka kita bisa mendaya gunakan energinya untuk meningkatkan
kesadaran. Jika kesadaran kita meningkat maka kita tak akan lagi dikendalikan
oleh asumsi negatif pikiran serta diri palsu ( diri palsu : lapisan jiwa ego –
jiwa amarah – jiwa keinginan ) . Aumsi negatif dan Diri Palsu ini tak mungkin
dihilangkan dari dalam diri manusia, yang ada kita harus mengaturnya sehingga
bukan kita yang dikendalikan, tapi kitalah yang mengendalikan.
Permasalahan yang terjadi saat
ini adalah banyak orang yang dikendalikan oleh asumsi negatif pikirannya dan diri
palsunya. Masalah ini hanya bisa ditemukan solusinya jika setiap orang bisa
masuk ke dalam kesadaran tuhan, yaitu kesadaran yang muncul jika kita bisa
terhubung dengan Percikan Cahaya Tuhan di dalam diri masing masing.
Sewaktu bayi lahir, ubun-ubun masih lunak, sistem
informasi alam semesta masih berfungsi baik. Kondisi jiwa masih murni, hubungan
manusia dengan Tuhan sangat dekat.
Seiring bertambahnya usia, tulang daerah ubun2 mengeras, sistem
tertutup, seolah
anda terpisah dengan Tuhan.
Jiwa terkotori seiring dengan perkembangan fungsi jiwa:Ego-Amarah-Keinginan yg semakin
meningkat. Level persepsi kesadaran anda masuk pada kesadaran fisik atau Diri
palsu.
Persepsi manusia pada level kesadaran fisik, adalah terpisah
dengan Tuhannya. Mondar-mandir dengan segala cara mencari TuhanNya, tidak
pernah ketemu. Sudah belajar Agama, dari SD - Perguruan tinggi, bahkan
ajal hampir tiba juga tidak ketemu Tuhan. Lebih celaka lagi, untuk
kemulyaan, berkolaborasi
dengan mahluk
halus, yang justru
mengotori jiwa. Kondisi seperti ini menyebabkan manusia semakin terpisah dengan
Tuhannya.
Tuhan menciptakan bangsa manusia tentu ada tujuannya. Lahir
sebagai manusia, adalah
fase terdekat untuk dapat
mengenal dan kembali ke asal yaitu Tuhan YME. Potensi istimewa ini harus kita
cermati agar bisa merealisasikannya. Ternyata konsep dasarnya adalah Mudah,
yaitu
kembali seperti bayi.
Bayi, jiwanya murni, dan sistem informasi alam semestannya
berfungsi dengan baik.
Ketika jiwa murni inilah hubungan
kepada cahaya diatas cahaya (
percikan cahaya tuhan ) menjadi lancar, tanpa gangguan.
Sepanjang manusia persepsi kesadarannya di DIRI
PALSU, Sepanjang itu pula manusia membuat ULAH, inilah sebab utama manusia
BERULAH. Faktor pendukung lainnya adalah : a. Lingkungan, seperti adannya
tekanan/pressure, balas dendam, situasi dan kondisi negatif tersistem,
ikut-ikutan,dll. b. Pengaruh jahat Syetan.
Kombinasi sinergi negatif dari ke 3 unsur : intern + ekstern + syetan
inilah yang menyebabkan perilaku Ulah manusia membuat hiruk-pikuk kekacauan
tiada hentinya di Bumi ini.
Secara fisiologis,Diri Palsu ( terdiri 3 lapis jiwa
) tingkat kesadarannya adalah kesadaran fisik(seperti yang kita rasakan saat
ini). Jiwa Ego dominan membungkus hati nurani, Jiwa Amarah terhubung dan pusat
aktifitasnya berada dilapis bagian dalam otak(medis: sub cortico cerebral),
sedangkan Jiwa Keinginan berada di otak besar (neocortex/cerebral). Sifat dari
Diri Palsu ini bila dilatih optimal/maksimal hasilnya : kecerdasan logika,
Egosentris, Hasrat-keinginan yang tak berkesudahan, kebringasan, kekejaman,
sifat dasar ini bila pada lingkungan yang sesuai dan terpengaruh oleh kuasa
syetan,karakter akan terbentuk menjadi sosok : RAJA TEGA - RAJA EGO.
Setelah kita mengetahui dan menyadari sebab utama
terjadinya manusia Berulah seperti tersebut di atas,maka kita bisa
memformulasikan alternatif penanganannya yang efisien dan efektif. Kembali pada
kesadaran tuhan, terhubung dengan cahaya
diatas cahaya, mengakses manfaat energi yang ada pada Percikan Cahaya Tuhan
di dalam diri.
Dimanakah sebenarnya cahaya sejati ini adanya, ya
di dalam diri kita,……………tapi disebelah mana? Katanya lebih dekat dibanding urat
leher kita sendiri ? supaya anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas,
anda bisa membaca artikel saya yang berikut ini :
Pencerahan Spiritual : Sebuah perjalanan ke dalam diri manusia
Banyak referensi yang memberikan
informasi tapi melalui penggunaan bahasa sastra, atau bahasa yang tersirat
artinya, ada juga yang menggunakan bahasa agama. Ini yang menjadikan saya
membuat artikel ini.
Banyak orang yang sebenarnya
mencari informasi mengenai materi cahaya diatas cahaya ini, dan mereka yang
mencari sebenarnya mendapatkan dorongan untuk itu. Ini juga berarti Percikan
Cahaya Tuhan di dalam dirinya memberikan informasi sehingga timbul dorongan
untuk mencari tau lebih detail lagi.
Sebenarnya kita hanyalah lupa
caranya, bukan tidak tau… karena setiap orang sebenarnya dahulu kala pernah
terhubung dan berinteraksi, tapi makin lama hidup di dunia, makin sering bereinkarnasi,
jadi makin lupa.
Baca : Ilmu spiritual energi adalah program transformasi diri
Cahaya diatas cahaya sebenarnya adalah sensasi dari aktifnya pusat
energi ( chakra ajna ) manakala energi yang merupakan jalan menuju percikan
cahaya tuhan di dalam diri ( dikenal juga sebagai ruh ) sudah aktif. Tapi benar
benar harus diperhatikan bahwa energi tersebut melalui banyak bagian sebelum
masuk ke Percikan Cahaya Tuhan. Jalan yang dilalui adalah pikiran ( pikiran
sadar dan bawah sadar ) kemudian jiwa ( 7 lapis jiwa ) baru kemudian sampai
pada bagian percikan cahaya tuhan ( 3 bagian ).
Cahaya diatas cahaya ini adalah sumber energi maha dahsyat yang tak
akan pernah habis dipergunakan manakala kita masih hidup di dunia, energi murni
dari Percikan Cahaya Tuhan ini haruslah kita gunakan dengan tepat. Fungsi yang
utama adalah untuk mengatur/memanage lapisan jiwa dan pikiran, ini haruslah
kita lakukan. Jika diri kita sudah mulai termanage maka hidup akan semakin
tenang dan damai serta bahagia, inilah kesuksesan hakiki yang nantinya akan
menghasilkan kesejahteraan, sukses di dunia yang nantinya akan membawa kita
menjadi sukses di akherat kelak. Kesuksesan yang hakiki adalah bisa kembali
bersatu dengan sang maha energi, sang maha segalanya, Tuhan YME. Energi
cahaya ini bisa juga mencakup alam semesta, multi dimensi.
0 comments:
Posting Komentar