Terhubung dengan sebuah obyek di
alam semesta ini, atau yang saya sebut sebagai chanelling adalah sebuah proses
yang sebetulnya sederhana. Namun rumit jika kita tidak mengerti dasarnya.
Sekarang saya ingin bercerita
mengenai rumitnya mengolah data yang kita dapat dari hasil chanelling.
Pada umumnya kita terbiasa
mengolah informasi yang masuk ke otak dengan menggunakan logika. Logika ini
menjadi mentah jika kita mendapatkan data yang sering kali kita tidak pahami
dasar-dasar ilmunya. Ilmu yang sesungguhnya sangat luar biasa itu menjadi
mentah karena kita memiliki logika yang terbiasa bekerja dengan prinsip :
belajar – pahami – kemudian menghasilkan sebuah output yang biasanya disebut
kesimpulan.
Seringkali kita berusaha untuk chanelling
ke sebuah obyek disekitar kita, jaraknya bisa dekat ataupun jauh. Misalnya di
Negara lain, ataupun benua lain. Jarak tidaklah menjadi masalah karena ini
semua berlangsung di level imajinasi. Bagi orang yang tidak memiliki bekal yang
cukup maka semua akan hanya menjadi imajinasi saja. Bisa kita bayangkan dengan
mudah apa saja yang terjadi atau apa yang berlangsung di Negara lain. Tentunya
karena kita sudah banyak memiliki pengetahuan yang cukup karena kita sudah
sering menonton telivisi ataupun membaca buku mengenai Negara tersebut.
Pada jika ketika kita chanelling
kemudian mendapatkan sesuatu informasi yang berada diluar atau jauh sekali dari
jangkauan logika kita??
Misalnya saja kehidupan lain di
planet lain?? Nah ini baru susah. Karena logika kita belum pernah mendapatkan
informasi sama sekali. Mendapatkan informasi nya saja sudah lumayan susah
dengan cara Chanelling, belum lagi bagaimana kita memprosesnya dengan logika
kita yang terbatas?
Cara atau trik yang mudah adalah
dengan membuat logika menjadi NOL dari apa yang sudah pernah dipelajari di
kehidupan ini. Dari apa yang sudah kita pernah ketahui. Dan biarkan logika
dipenuhi oleh limpahan informasi dari obyek yang kita chanelling.
Pada awalnya mungkin kita tidak
bisa dengan cepat untuk menyimpulkan apa yang kita dapat dengan bahasa yang
mudah dimengerti orang kebanyakan, bahkan adakalanya kita tidak dapat sama
sekali berbicara mengenai hal tersebut. Itu bisa terjadi karena pikiran dan
logika belum mempunyai padananan kata yang cocok dengan bahasa atau ilmu yang
terbiasa digunakan.
Jika hal tersebut terjadi, yang
kuta lakukan hanyalah membiarkan informasi tersebut masuk saja dengan sebanyak
banyak nya. Biarkan mengendap saja dahulu. Nanti lama kelamaan kita akan bisa
menterjemahkan dengan bahasa atau ilmu yang sesuai dengan ilmu atau bahasa yang
kita mengerti.
Seringkali kita memaksa bungkahan
informasi yang masuk tersebut dengan cepat untuk dapat bisa dipahami dengan
cepat. Bahkan suatu ketika jika logika atau pikiran kita belum NOL, informasi
yang masuk tersebut akan termentahkan
sendiri.
0 comments:
Posting Komentar