Kita akan melanjutkan
bagian terpenting dari keberadaan Kita sebagai manusia ketika Kita dengan
sungguh-sungguh berusaha melakukan dan menyelaraskan diri dengan kehendak-Nya.
Di atas semua hal Kita akan
menemukan bahwa Cinta adalah hal terbesar karena merupakan mata uang
penciptaan.
Pelajaran dimulai pada saat kelahiran. Pada awalnya bayi dipimpin
oleh orang tua dan orang-orang penting lainnya, sampai usia penegasan ketika
anak manusia mulai bertindak dengan cara yang bertanggung jawab secara moral.
Pada saat yang tepat dikirim dari Zona surgawi sebuah hadiah dari Tuhan, Bagian langsung dari Cahaya Tuhan, yang akan membimbing manusia melalui kehidupan
duniawi. Sebagian besar bimbingan ini dilakukan tanpa diketahui dan disadari oleh manusia,
Percikan Cahaya Tuhan ini bekerja dan bekerja tanpa henti untuk
menyesuaikan pikiran dan jiwa manusia kepada Kehendak Tuhan, koneksi dan keselarasan yang stabil dengan Kehendak Tuhan adalah salah satu tujuannya dan di situlah letak
janji sejati Pelajaran Jiwa.
Manusia menjadi makhluk yang memang diciptakan tidak akan
dengan mudah melepaskan kendali sampai mereka mengetahui bahwa metode pengambilan
keputusan mereka sendiri bukanlah yang terbaik dan bahwa ada cara yang lebih
baik. ( metode yang berbasis penggunaan
logika yang menyuburkan Diri Palsu – membuat jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan
lebih aktif )
Begitu mereka menyerahkan keinginan mereka kepada Tuhan, Percikan
Cahaya Tuhan menjadi Mitra dan Agen pencipta.
Kejadian penting ini hanya terjadi melalui kehendak bebas
dan kehendak duniawi. Kita tidak akan pernah dipaksa dengan cara apa pun untuk
memberikan kehendak bebas kita sendiri. Pada saat itu, pelajaran Kita dimulai dengan sungguh-sungguh ketika Kita
memulai jalan menuju penguasaan diri di semua bidang kehidupan. Pertama-tama,
disiplin diri terhadap Diri Palsu ( jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan
serta logika pikiran ) dimulai dengan pendisiplinan naluri, kebiasaan, dan
kecanduan.
Kita akan menjadi lebih sadar akan apa yang melayani
kebaikan tertinggi Kita. Hidup Kita akan dijalani dalam kesadaran yang lebih
besar ketika Kita mencoba mengoreksi diri dengan pemikiran yang lebih mendalam
bagaimana Kita mengaktualisasikan ke dalam diri sejat. Kita akan mendapatkan
rasa terima kasih yang lebih dalam atas semua berkat yang Kita terima dari
waktu ke waktu.
Kehidupan sehari-hari Kita perlahan-lahan diubah menuju dan menjadi
Mahluk sejati dari Tuhan yang Maha Segalanya, yang sadar sepenuhnya bahwa kita
membawa fragmen cahaya Tuhan di dalam diri kita sendiri.
Tentu saja, diharapkan
Kita tidak akan goyah tapi terkadang bisa juga gagal, tetapi itulah jalan
menuju kesempurnaan; bahwa kita akan belajar dari kesalahan kita sendiri dan
mengumpulkan kebijaksanaan dari pengalaman.
Ini adalah pelajaran untuk kemandirian jiwa yang sejati,
yang terbuka untuk setiap peziarah ruang dan waktu.
0 comments:
Posting Komentar