Guru sejati dalam diri kita ini, hanya bisa didengarkan sabdaNya melalui jiwa tenang, tak ada lain yang bisa kita lakukan jika ingin mendengarnya, masuklah kedalam diri, menyelamlah ke dalam samudera keheningan.
Perhatian total yang sangat fokus dan mengalir akan datang
kepada kita. Tiap kondisi dan peristiwa yang kita hadapi sehari hari akan
diberikan pemahaman atau maknanya oleh sang Navigator kehidupan.
Niat kita untuk masuk ke dalam ruang rahasia jiwa ( jiwa
tenang ) kita adalah tanda yang pasti bagi Sang Guru Sejati bahwa kita
dapat diajar, kita layak dipahami, dan kita bersedia meluangkan waktu untuk
belajar memusatkan perhatian pada apa yang sang navigator kehidupan katakan.
Pada awalnya, ini tidak mudah, dan beberapa dari kita belajar
lebih mudah daripada yang lain. Harus ada keseimbangan antara pikiran dan jiwa.
Pikiran tugasnya berpikir tapi jiwa merasakan emosi.
Apakah itu Emosi? Emosi adalah E-Motion, energi yang
bergerak
Jiwa merasakan isi Sabda Tuhan ( Sang Kesadaran Sejati ),
sedangkan pikiran hanya mendengarnya. Jika Kita hanya mengembangkan
keterampilan mendengarkan, dan bukan keterampilan merasakan dan memahami energi
yang membawa pemahaman dan wawasan, maka informasi yang bersumber dari Guru
Sejati ( Sang Kesadaran Tuhan ) tidak akan membuat kesan yang bertahan lama
dalam diri Kita semua.
Baca juga artikel :
Sekedar mengingatkan dan merefresh pemahaman kita lagi: otak
adalah tempat pikiran membuat kesan, itu hanyalah komputer. Fungsi pikiran
terhubung dengan pikiran sejati – jiwa.
Jiwa terdiri dari tujuh ruang/7 lapisan. Di belakang jiwa dan
terhubung dengannya, adalah ruang ketujuh: Energi Api kesadaran ungu (
Kesadaran jiwa suci – lapisan jiwa yang paling dekat dengan percikan cahaya
Tuhan – sumber energi spiritual ) , yang tidak terlihat oleh indera penglihatan
fisik yaitu mata. Disinilah ada ruang rahasia Kesucian.
Guru Sejati menginginkan perhatian penuh dari kita semua, ketika sang Guru berbicara sebagai Suara yang
tenang di dalam diri kita, sayangnya…., sangat sedikit diantara kita yang mau
dan berusaha lebih lama adalam kesadaran jiwa tenang, sehingga bisa lebih
banyak meluangkan waktu untuk memberi sang guru sejati, telinga yang
benar-benar mendengarkan dan juga memahami.
Baca juga artikel :
Guru
Sejati Muncul Melalui Datangnya Kesadaran
Percayalah kepada sang kesadaran Tuhan – Sang Navigator
Kehidupan, ketika Sang Percikan Cahaya Tuhan mengatakan bahwa keteraturan dalam
pikiran dan ketenangan jiwa ( jiwa tenang ) akan lebih cepat menjadi kenyataan
jika lebih banyak lagi yang akan mempraktekkan apa yang mereka khotbahkan,
mengenai kata-kataNya. Sekedar Lip service saja tidak cukup. Itu adalah
menempatkan perhatian kita di mana niat kita adalah yang terpenting.
Adalah keinginan sang Guru Sejati untuk dipahami
dengan jelas, sehingga kata-kataNya tidak akan disalahartikan. Pada waktunya, Kita
akan mengetahui dengan pasti bahwa Kekasih Sejati Kita, yang berbicara kepada Kita,
bukanlah pikiran kita sendiri.
Ya, Sang Guru Sejati tahu bahwa dari waktu ke waktu kita masih suka meragukan kata-kataNya, tetapi tanyakan pada dirimu sendiri, 'Apakah diri kita ini telah memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan keteraturan pikiran serta jiwa tenang / ketenangan hati yang lebih besar?'
Marilah sama sama kita sepakat
bahwa jawabannya adalah ya, dan bahwa inilah alasan mengapa Kita selalu lapar
akan lebih banyak makanan harian Anda yang bersumber dari Percikan Cahaya Tuhan
ini.
Friends,... oleh karena itu, ayo kita berbarengan bertahanlah
dalam latihan harian kita, agar bisa lebih cepat dan lebih lama ada dalam
frekuensi kesadaran jiwa tenang sehingga Keheningan yang nyata akan hadir
sebagai dasar memahami kehendakNya.
0 comments:
Posting Komentar