BannerFans.com

Jiwa Ego adalah Ekspresi Unik dari Keberadaan Tak Terbatas

Jiwa ego ini adalah salah satu bagian dari jiwa kita, termasuk di bagian diri palsu. Diri Palsu terdiri atas 3 lapisan, yaitu jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan. Dan Diri Sejati terdiri atas 3 lapisan, yaitu jiwa suci, jiwa murni, jiwa bijak. Pertengahan antara bagian Diri Sejati dan Diri palsu adalah jiwa tenang.

Dalam aliran pemikiran spiritual tertentu, kita telah dikondisikan untuk memikirkan ego secara negatif dan terbatas. Tetapi adalah mentalitas yang salah untuk menganggap ego sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan harus disingkirkan demi spiritualitas. Lapisan Jiwa Ego ada untuk suatu tujuan dan merupakan bagian integral dari spiritualitas dan totalitas keberadaan. Menghilangkan ego itu seperti melepas tangan kiri dan menjaga tangan kanan. Itu adalah konsep konyol yang bahkan jangan sampai terpikirkan. Spirit ( Percikan Cahaya Tuhan dikenal juga sebagai Ruh) dan ego berjalan beriringan untuk pengalaman yang lengkap.

Baca juga artikel : 

Mengatur Jiwa Ego Untuk Mengalami Kehidupan Dan Melampui Pikiran Logis

Definisi paling murni untuk jiwa ego adalah kesadaran individual dari Keberadaan Tanpa Batas. Ini adalah siapa kita sebagai kepribadian yang unik dan berbeda dari kesadaran universal. Ini adalah ekspresi diri kita yang terlokalisasi dalam ruang dan waktu. Ini adalah keberadaan kita sebagai entitas kehendak bebas yang dapat berpikir dan bertindak dengan atau terlepas dari kecerdasan yang lebih tinggi. Bayangkan Spirit/Ruh sebagai lautan dan gelombang individu sebagai ego. Gelombang dan lautan adalah satu sama seperti Roh dan ego adalah satu. Satu mewakili keseluruhan dan yang lain mewakili bagian.

Jiwa Ego digunakan untuk Spirit, spirit adalah percikan cahaya Tuhan di dalam diri, dikenal juga sebagai Ruh. Ego adalah cara dimana Ruh merasakan realitas dari satu tempat dan satu saat. Ego adalah bagaimana Spirit memiliki keunikan pengalaman. Ego juga adalah alat atau sarana bagi Spirit untuk mengekspresikan keberadaannya dengan cara tertentu yang tidak seperti yang dilakukan oleh jiwa dan pikiran.

Alasan untuk tidak terikat pada jiwa ego atau realitas pribadi kita adalah agar kita bebas untuk menyadari esensi penggerak dari Diri Sejati ( Jiwa ) kita sebagai Spirit yang tidak terbatas, tidak terbatas dan mampu menjadi, melakukan dan memiliki apa pun. Lalu apakah kitabenar-benar bebas menjalani hidup kita sepenuhnya dengan kuasa Ruh??.


Share on Google Plus

About Erlangga Asvi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar