Tema membangun karakter diri ini adalah salah satu tema yang ada dalam
program saya di level 5. Menurut saya, karakter adalah sebuah hasil dari berlatih,
berlatih membiasakan diri untuk tujuan tertentu. Tentunya tujuan ini harus
dijabarkan lebih lanjut. Ada tujuan jangka panjang, misalnya tujuan hidup, ada
juga tujuan jangka pendek, misalnya…sebuah tujuan, untuk membuat sebuah
kebiasaan tertentu.
Mereka yang ingin lebih terencana
dalam hidup tentunya harus memiliki sebuah kebiasaan menulis dan merencanakan,
sekaligus mengukur pencapaiannya. Ini sebenarnya bisa didapatkan andaikata kita
melakukan Ritual Tafakur dan Meditasi dengan tepat. Karena, bagi saya, inti
tafakur dan meditasi adalah membangun
karakter diri ini. Selalu melakukan introspeksi diri, agar setiap tindakan
yang dilakukan selaras dengan apa yang menjadi tujuan hidup kita. Jika kita punya
tujuan, tentunya kita juga memiliki rencana kan, Dalam perencanaan ini kita
akan membuat sebuah garis besar haluan kehidupan kita sendiri. ( referensi : Membuat
Rencana Hidup ).
Sebagian besar hidup kita dikendalikan oleh
kebiasaan. Kebiasaanlah yang membentuk diri kita. Karakter, Sikap dan Perilaku kita
sehari hari terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan berulang ulang. Tubuh
kita menjadi sehat, karena kebiasaan. Kebiasaan makan yang kita miliki dan
kebiasaan olah raga yang kita lakukan.
Kegiatan kecil yang kita lakukan
secara berulang akan membuat sebuah kebiasaan. Hal inilah yang menjadi dasar dalam
Membangun karakter diri. Kalau kita berpikir bahwa semua tindakan yang kita
lakukan setiap harinya merupakan “hasil pembuatan keputusan” yang
dipertimbangkan dengan baik, anggapan itu bisa jadi tidak tepat. Sebab sebagian
besar “hasil pembuatan keputusan” tersebut terjadi tanpa melibatkan keputusan
sadar kita. Tindakan tindakan tersebut merupakan kebiasaan. Ini bisa berarti
juga : kita sebenarnya tidak benar-benar membuat keputusan dalam melakukan
tindakan tersbeut. Kebiasaanlah yang telah membimbing kita untuk melakukan
tindakan tersebut, sebagaimana apa yang telah menjadi kebiasaan kita.
Apa yang dimaksud dengan karakter dan sikap? anda bisa
membaca mengenai ini di artikel saya : Karakter Diri dan Sikap dan bagaimana dasar dari pembentukan karakter
dan sikap ? Kalau untuk ini anda bisa membacanya di : Pembentukan
karakter dengan kebiasaan rileks dan tenang
Karena hal inilah dalam program
program di level dasar saya membiasakan setiap peserta untuk melakukan
Rileksasi Energi ( referensi : Rileksasi Energi ) se-sering
mungkin. Karena rileksasi energi adalah sebuah metode untuk membuat kita lebih
tenang, lebih memahami pikiran dan hati kita. Ini adalah sebuah dasar agar kita
bisa melakukan Introspeksi diri dengan lebih baik lagi.
Nah di level yang selanjutnya,
saya akan membimbing agar proses introspeksi diri tersebut bisa dilakukan lebih
terfokus. Karena, kita juga harus paham, apa saja yang perlu dirubah dan kapan
perubahan itu harus dilaksanakan, selanjutnya adalah menentukan batasan
waktunya. Batasan waktu itu diperlukan agar kita punya target. Jika tidak, “kebiasaan”
kita untuk mengulur waktu, memperlama waktu akan aktif, lama kelamaan ini akan
membuat kemalasan.
Kagiatan membangun karakter diri
ini bukanlah sebuah hal yang instan, beberapa klien meminta ini dilakukan secara
instan, tapi maaf sekali, saya tida paham bagaimana cara yang instan dalam
merubah karakter dan sikap ini. Ada yang menginginkan kegiatan membangun
karakter diri ini dilakukan dengan cara yang tidak terlalu direncanakan, mengikuti
aliran air saja, karena bagi mereka ini menjadi tidak menyenangkan tidak
nyaman. Karena mereka mempunyai kebiasaan dalam membiarkan segalanya berjalan
apa adanya ( seolah olah ini adalah sebuah kegiatan yang mengikuti irama alam,
tapi tanpa sadar mereka mengikuti ego kemalasannya saja ). Beberapa orang ada
yang berhasil dengan cara ini, membiarkan diri mereka mengikuti alur saja, tapi
saya yakin, mereka yang berhasild engan cara ini memiliki sebuah bakat yang
berbeda dibandingkan orang lain, nah bagaimana dengan orang lain yang tidak
memiliki bakat seperti ini? Nah…karena inilah saya lebih memilih pendekatan
yang bisa memanfaatkan bakat dan potensi yang ada di dalam diri setiap orang.
Bukan hanya dimiliki sebagian kecil orang saja.
Waktu dulu sekolah dan kuliah,
saya mengidolakan sekali michael jordan, banyak sekali rekor dan prestasi yang telah
dicetaknya. Suatu ketika saya melihat videonya berlatih dalam menembakkan bola
ke ring basket. Dan ternyata dia melakukannya dalam repetisi ratusan kali dalam
setiap kali latihannya. Woow… yang menajdi pelajaran adalah, dahulu ketika saya
melihat prestasinya saya sangat terpukau, bagaimana dia memiliki akurasi
tembakan yang bagus sekali, ternyata setelahnya saya baru sadar bahwa selain
memiliki bakat yang lebih dibandingkan pemain yang lain, dia mengimbanginya dengan
latihan yang keras pula. Michael Jordan Membiasakan diri dalam menembakkan bola
ke dalam keranjang, Jika kita melakukan latihan menambakkan bola ke dalam
keranjang dari berbagai sudut lapangan dalam repetisi sampai ratusan kali, maka
kita juga sama dengan menciptakan sebuah kebiasaan. Dalam pertandingan resmi,
kebiasaan ini akan menjadi faktor penentu. Nah, selain Michael Jordan, kita
saat ini bisa melihat bagaimana kerasnya Lionel Messi dan Christiano Ronaldo
berlatih, lebih dibandingkan dengan rekan rekan se teamnya yang lain.
Jika kita melakukan sebuah tindakan,
maka kita akan menciptakan sebuah kebiasaan. Jika kita menciptakan sebuah kebiasaan,
maka kita akan membangun karakter diri. Jika kita membangun karakter diri , maka kita akan menciptakan nasib
atau merubah jalannya kehidupan kita sendiri.
HATI membentuk pikiran, PIKIRAN
membentuk pemahaman atau 'apa yang dipercayai", PEMAHAMAN membentuk
kebiasaan, KEBIASAAN membentuk karakter, dan akhirnya KARAKTER secara permanen
nampak dalam SIKAP (tingkah laku) kita.
Mengapa perubahan karakter harus
dimulai dari hati?
Hati adalah pusat yang
mengendalikan segala kemauan kita. Orang Ibrani menyebutnya dengan lev dan
orang Yunani menyebut dengan kardia. Hati ini adalah sebuah organ etherik ( kasat mata/holografik ) hati akan sangat dekat dengan Ruhani, dimana Ruhani adalah tempat di mana Tuhan bertahkta
dan memerintah hidup seseorang.
Rileksasi Energi adalah sebuah
cara untuk terhubung dengan Jiwa/Hati Tenang. Potensi energi yang ada dibagian
hati ini sangat luar biasa, jika kita mampu memanfaatkannya untuk membersihkan
hati/jiwa/rohani dan memperkuat sistem kerja pikiran ( referensi : kekuatan
pikiran manusia ) maka kita akan bisa mengirim program pikiran dan hati
melalui sarana energi ke alam semesta, sehingga alam semesta akan merespond dengan
program energi yang termanifestasikan sebagai kejadian kejadian yang seusai
dengan rencana yang kita buat.
Setiap program saya akan
menggunakan potensi energi yang ada di dalam diri setiap peserta, ketenangan
hati, mudahnya menata pikiran, akan membuat karakter dan sikap kita menjadi
baik, menjadi sebuah magnet keberhasilan diri. Dengan cara ini juga kita akan
membuat energi yang ada di dalam diri kita menjadi termanfaatkan secara
optimal, efektif dan efisien. Bagaimana cara kerja energi ini? Anda bisa
membaca mengenai energi ini pada artikel saya : 12 hukum
energi alam semesta
Membangun karakter diri ini tidak mungkin bisa dilakukan secara
instan ( referensi : Karakter
Orang Sukses tidak dibuat secara instan ) haruslah dilatih dengan benar. Dan
diukur hasilnya dalam satu satuan waktu tertentu. Kebiasan kebiasaan yang akan
dibuat dalam program adalah sebuah kebiasaan yang dirancang untuk tujuan
tertentu, untuk karakter tertentu.
Sebuah kebiasaan, tidak hanya
menyangkut aktifitas fisik saja, aktivitas jiwa/hati/mental pun menunjukkan
gejala yang sama. Apa yang kita pikirkan dan rasakan secara rutin, berulang
ulang, selanjutnya akan berubah menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini akan menimbulkan
respond otomatis dalam berbagai kesempatan. Jika kita terbiasa berpikir
positif, misalnya, maka fakta atau kejadian apapun yang kita hadapi, maka
pikiran positiflah yang akan muncul. Bila kebiasaan kita adalah tenang, maka
kita akan bisa merespond setiap kondisi dengan tepat. Jadi bisa juga dikatakan
tepat, apabila kehidupan ini dianggap sebagai kumpulan kebiasaan. Segala karakter
dan sikap kita saat ini, adalah hasil dari kebiasaan yang kita lakukan setiap
hari dan setiap kesempatan. Jika kita ingin membangun karakter diri yang mengakomodir kesuksesan, maka kita
harus mulai melatih diri, membuat kebiasaan, dan ini haruslah kita lakukan
dengan perencanaan yang matang.
0 comments:
Posting Komentar