Bagaimana
cara membuat rencana hidup untuk
saat ini dan masa depan yang bisa dengan mudah terwujud? Kali ini saya akan
mencoba berbagi apa yang sudah saya lakukan selama ini, dan metode ini saya
berikan juga di dalam kelas. Karena ini
adalah salah satu materi penting dalam program Solusi Super Sukses, atau
Program masterkoePINK level 4 dan 5.
Kadang
kadang kita sering lupa dengan perencanaan, yang sering terjadi adalah kita
sangat mendahulukan action, memang benar…semakin cepat action maka akan semakin
cepat pula hasil yang didapat. Tapi jika kita action tanpa perencanaan, maka
kita akan berjalan tanpa arah, hanya mengikuti alur saja, tanpa tau kemana alur
tersebut berakhir. Membuat rencana hidup
merupakan sebuah keharusan.
Bagaimana
cara membuat rencana kehidupan yang baik dan bisa terwujud dengan cepat? Saya
akan mengkombinasikan rencana hidup dengan Hukum Kompensasi. Hukum Kompensasi
merupakan sebuah bagian dari 12 Hukum Alam Semesta dan hukum kompensasi ini
adalah penerapan hukum sebab akibat ( anda bisa membaca mengenai hukum ini di :
Hukum Sebab dan Akibat ) untuk berkat/berkah/kebaikan dan
kelimpahan yang disediakan bagi kita. Efek yang terlihat dari perbuatan kita
diberikan kepada kita dalam bentuk hadiah, uang, warisan, persahabatan dan
berkat.
Berhentilah
melayani orang lain dengan cara yang sebenarnya tidak kita inginkan, karena
imbalan yang akan kita peroleh akan selalu sama dengan kualitas pelayanan yang
kita lakukan. Memberi perlakuan kepada orang lain di balik meja dengan cara
yang sama dengan di depan meja, pada akhirnya akan berlangsung dengan prinsip
yang sama. Kita akan selalu diimbali dengan bagian/proporsi yang persis sama
dengan nilai dari layanan kita kepada orang lain.
“Semakin tenang(bebas dari pikiran dan jiwa yang tidak tertata) kita
menerima apapun yang kita miliki, semakin besar nilai, manfaat & keberkahan
dari sesuatu yang kita miliki tersebut”. Ingat akan kedahsyatan bersyukur (the power of grateful) …
Hukum Kompensasi menyatakan bahwa kita mendapatkan
hasil sebanding dengan upaya atau kontribusi yang kita lakukan, titik. Tidak lebih dan tidak kurang.
Pas ukurannya dan pas takarannya. Dengan demikian apa yang telah kita capai
dalam hidup kita saat ini, misalnya dari segi finansial, merupakan kompensasi
atau hasil dari apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Jika kita ingin
meningkatkan hasil yang kita dapatkan maka kita harus meningkatkan nilai
kontribusi yang kita lakukan.
Hukum Kompensasi atau Penggantian ini merupakan Hukum Berbalas yang
khusus untuk sesuatu yang baik saja.
Artinya,
kita pasti menerima imbalan baik dari hal baik yang kita lakukan.
Hukum
Kompensasi ini juga menetapkan bahwa kita berhak dan pasti akan menerima
"upah" atau "bayaran" atas semua pekerjaan baik yang kita
lakukan.
Karena
adanya Hukum Kompensasi ini, kita pasti akan diberi upah yang layak, yang baik,
yang sepantasnya untuk semua perbuatan baik kita. Nah bagaimana? Apakah dalam
hidup yang kita inginkan di masa ini dan masa datang kita ingin mendapatkan
kebaikan/upah yang layak? Siapa yang memeberikan upah? Alam Semesta.
Libatkanlah hal ini, masukkan lah hal ini ke dalam rencana hidup yang akan
dibuat. Membuat rencana hidup
haruslah memasukkan unsur unsur dalam 12 Hukum Alam Semesta .
Di
sisi lain, hukum ini juga menggariskan bahwa kita juga dituntut untuk mau
membayar atas pekerjaan baik orang lain yang diberikannya kepada kita.
Lebih
luasnya, hukum ini menuntut kita semua untuk mau memberi imbalan yang
sepantasnya (yang baik) untuk semua hal baik yang kita terima, dari siapapun.
Karena
hukum ini, kalau kita mengharapkan mendapat servis atau produk yang bagus, kita
harus mau membayar dengan harga yang bagus, yang pantas atau layak, untuk
produk dan layanan tersebut.
Sementara
bila kita maunya membayar apa adanya, maka biasanya yang kita dapat juga
pelayanan yang apa adanya.
Apakah
anda ingin seperti itu? Hanya “apa adanya?” Tentunya kita menginginkan yang
maksimal, untuk bisa mendapatkan hal yang maksimal tentunya kita juga harus tau
dengan tepat apa yang harus kita kerjakan, disinilah perencanaan menjadi
penting. Saya sering sekali mendapatkan klien yang merasa sudah melakukan segalanya
dengan maksimal. Tapi sayang hal tersebut dilakukan secara acak, random,
sehingga memang benar semua aktifitasnya dilakukan dengan maksimal, tapi tidak
terarah. Tanpa taau ingin kemana, inilah yang sering menjebak kita, perencanaan
yang kita buat hanyalah perencanaan short term saja.
Law of Compensation atau Hukum
Kompensasi sering diwakili di dunia ini oleh kata-kata "Harga tidak pernah bohong."
Itu
karena untuk segala sesuatu yang baik, kita memang perlu modal yang besar untuk
membuatnya, sehingga mereka yang menginginkan barang yang bagus ini, juga harus
berani membayar atau memberi kompensasi atau penggantian yang setimpal pula.
Intinya
menurut Hukum Kompensasi ini, semua pekerjaan kita yang baik pasti diberi
penggantian yang layak, tetapi kita juga punya kewajiban untuk memberi bayaran
yang layak untuk pekerjaan, produk, jasa atau layanan orang lain.
Hukum Kompensasi menyatakan bahwa kita
mendapatkan hasil sebanding dengan upaya atau kontribusi yang kita lakukan,
titik. Tidak lebih dan tidak kurang. Pas ukurannya dan pas takarannya. Dengan
demikian apa yang telah kita capai dalam hidup kita saat ini, misalnya dari
segi finansial, merupakan kompensasi atau hasil dari apa yang telah kita lakukan
di masa lalu. Jika kita ingin meningkatkan hasil yang kita raih, maka kita harus
meningkatkan nilai kontribusi yang kita lakukan.
Saya menuliskan ”nilai” kontribusi yang
dilakukan. Bukan sekedar kontribusi atau upaya yang dilakukan. Mengapa ? Hal
ini menjawab pertanyaan mengapa para pemimpin mendapatkan kompensasi yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan orang biasa. Padahal orang biasa melakukan
kerja yang jauh lebih keras dari pada para pemimpin itu. Ini semua berhubungan
dengan ”nilai” kontribusi atau upaya yang dilakukan. Semakin besar pengaruh
positip yang timbul dari suatu tindakan maka semakin tinggi nilainya.
Kita
mungkin pernah bertemu atau bahkan merasa heran mengapa ada orang yang
mendapatkan hasil yang sangat berlimpah, dan ada orang yang tidak mendapatkan
hasil yang mereka inginkan. Apakah Tuhan pilih kasih ? Tidak ! Jawabannya
sederhana. Orang yang mendapatkan hasil berlimpah telah melakukan jauh lebih
banyak dari yang seharusnya. Dengan kata lain mereka menabur sangat banyak
benih. Tidak heran jika mereka menuai lebih banyak hasil.
Setelah
anda membaca uraian saya diatas mengenai hukum kompensasi apakah anda paham
maksud saya? Apakah hubungan hukum kompensasi ini dengan membuat rencana hidup ?
Saya
melihat, baik pada diri saya sendiri, ataupun pada pribadi yang membuat
perencanaan hidup yang benar benar rapi, terstruktur, sehingga hasilnya bisa
diukur dengan baik ( tampaknya ribet yah?....memang…bagi yang tidak terbiasa
akan menjadi sangat ribet , tapi bagi yang sudah terbiasa dan mereka yang sudah
terbiasa ini passtinya juga sudah mendapat manfaatnya ) .
Pengaktifan
potensi diri yang sejati ( anda bisa membaca artikel saya yang lain, mengenai
potensi diri yang hakiki yang ada di dalam diri kita : RAHASIA
POTENSI DIRI ) akan bisa menjadi maksimal bila kita memiliki rencana.
Sehingga potensi diri ini bisa digunakan dengan tepat, kita akan mempunyai
strategi dalam mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan sebelumnya. Jika tidak?
Maka potensi diri yang kita aktifkan dan optimalkan akan menjadi tidak terpakai
secara efisien, tidak efektif. Ini sama saja dengan menggunakan tank ( yang
sebenarnya untuk perang, digunakan melawan musuh yang sepadan ) untuk pergi ke
pasar tradisional. Hanya untuk belanja kebutuhan harian saja….
Nah,…hukum
kompensasi akan membuat penggunaan tank untuk pergi ke pasar tersebut menjadi aneh hasilnya bukan? Bisa jadi
ada kejadian kejadian lain yang muncul karenanya..
Bayangkan
jika kita bisa menggunakan tank tersebut untuk membantu orang lain atau bahkan negara
lain ? kompensasinya akan menjadi lebih bukan?
Kita
memiliki pilihan untuk menggunakan potensi yang ada di dalam diri kita, akan
kita gunakan untuk apa ? pastinya akan kita gunakan untuk sebuah hal yang besar
bukan? Hal besar ini adalah Tujuan Hidup yang akan kita dapatkan saat ini (
tujuan hidup jangka pendek ) besok ( jangka menengah ) atau masa depan ( jangka
panjang, yang kita tetapkan sendiri waktunya ).
Ini
inti dari artikel saya ini.
Dalam
kehidupan ini, kita perlu memahami sehingga pada akhirnya bisa tau, apa
sebenarnya Tujuan Hidup kita sendiri. Jika kita punya tujuan hidup, maka kita
bisa membuat tahapan dan strategi untuk mencapai tujuaan yang sudah kita
tetapkan sebelumnya. Membuat rencana
hidup merupakan sebuah keharusan bagi kita. Karena apa? Karena kompensasi
yang akan kita dapatkan jika kita mempunyai perencanaan yang baik, adalah
tertatanya hidup kita. Perencanaan hidup yang kita miliki akan membuat kita
paham apa yang harus dilakukan, perencanaan ini akan membuat hidup kita
teratur, ter-organisir dengan rapi.saya ingatkan kembali mengenai hukum kompensasi,
ini sudah saya tuliskan di awal awal tulisan ini :
Hukum Kompensasi menyatakan bahwa kita mendapatkan hasil
sebanding dengan upaya atau kontribusi yang kita lakukan, titik.
Tidak lebih dan tidak kurang.
Pas ukurannya dan pas takarannya.
Dengan demikian apa yang telah kita capai dalam hidup kita
saat ini, misalnya dari segi finansial, merupakan kompensasi atau hasil dari
apa yang telah kita lakukan di masa lalu.
Jika kita ingin meningkatkan hasil yang kita raih, maka kita
harus meningkatkan nilai kontribusi yang kita lakukan.
Jadi,
jika kita membuat rencana hidup,
maka kompensasinya adalah hidup yang sesuai dengan rencana? Belum tentu juga…dalam
program level 4 dan 5 saya membimbing setiap peserta agar bisa membuat rencana
hidupnya sendri, menuntunnya agar bisa membuat tahapan tahapan yang diperlukan
beserta strateginya. Dan yang paling banyak diminati di program sebelumnya,
yaitu pengaktifan potensi energi yang ada di dalam diri kita sendiri. Potensi
diri ini adalah sebuah strategi dan dan potensi diri Ini yang menyebabkan
rencana yang kita buat menjadi selaras dengan setiap hukum yang ada di Alam
Semesta. Ini yang saya sebut sebagai Harapan yang lebih mudah menjadi
Kenyataan. Perencanaan yang tertata dengan baik, terstruktur dengan rapi,
sehingga hasilnya lebih mudah diukur, ini yang membuat proses introspeksi diri
kita menjadi Efektif. Keajaiban akan menjadi nyata dan selalu datang kedalam
hidup kita.
Sangat keren ilmunya kak, lebih membuka pengetahuan saya dari Hukum Kompensasi.
BalasHapusTerimakasih