BannerFans.com

Berbagai Cara Untuk Tersambung Pada Kesadaran Tuhan

Apa sajakah cara untuk tersambung ke kesadaran tuhan? Apa yang dimaksud dengan kesadaran Tuhan?
Untuk mencapai suatu keberadaan dengan RUH TUHAN, kesadaran kita harus ditingkatkan sehingga dalam frekuensi yang sama, koneksitas atau keterhubungan terjadi, dalam keadaan seperti ini kita mengalami bersama Tuhan atau sering disebut “TUHAN  BERSAMA KITA”. Anda bisa membaca detailnya di artikel saya sebelumnya : Kesadaran Tuhan

Apa saja cara untuk tersambung ke Kesadaran Tuhan? Ada banyak cara, ada yang sudah dapat menyambungkan dirinya sendiri secara “sadar sepenuhnya” kepada Kesadaran Tuhan, ada yang melewati orang lain, ada juga yang dari pengalamannya sendiri ( melalui membaca dan memahami kemudian dapat memahami ) dan ada banyak cara lain.  
Semua sudah benar adanya, sejalan dan harmonis dengan tingkat evolusi spiritual dari manusia sendiri

Jaringan Neuron yang dihubungkan dengan dendrit pada otak manusia, kemanakah jalan cahaya membawamu? sudah sampai dimanakah kita saat ini ?

Dalam Tradisi Sufism, dinyatakan bahwa ada 70.000 hijab antara para manusia dengan Sang Khalik,
( 70.000 hijab :: neuroscience :: neuron yang dihubungkan oleh jalinan dendrit pada otak yang membentuk sistem pikiran dan perasaan, otak dan hati, mind and soul ) dan tingkat evolusi spiritual serta pemahaman rohani dari setiap umat-Nya tsb sejalan dengan seberapa umat tsb mampu menembus hijab-hijab tsb,
sehingga dapat menyaksikan Sang Cahaya Sejati secara langsung,
itulah kenapa sangat jarang sekali mereka yang memahami hal ini saling menyalahkan pemahaman spiritual orang lain,jika tidak benar-benar diperlukan –
itupun dalam rangka keinginan untuk saling berbagi,
karena semua sudah benar adanya,
di alam semesta ini, benar dan salah kadang menjadi sangatlah relatif,
karena yang lumayan mutlak adalah Hukum Energi Aksi - Reaksi dan Konsekuensi,
sejalan dengan tingkat evolusi spiritual dari para Manusia, sejalan dengan persangkaan ( pola kerja pikiran dan perasaan ) para Manusia, atas ijin dan kehendak-Nya.

"Dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah SWT berfirman: “Aku adalah sebagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku, Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku, jika hamba-Ku mengingat-Ku dalam sendirian, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingat-Ku di dalam sebuah kelompok/jama'ah, (maka) Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok tersebut, jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.”"
(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi & Ibnu Majah)

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad s.a.w., cahaya dzat dan rahasia yang beredar dalam seluruh asma dan sifat, juga limpahkanlah hal yang sama kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya."
(Shalawat An-Nuuridz Dzat)

Saya mendapatkan keberuntungan bisa bertemu Master dari beberapa aliran agama ataupun spiritual yang sudah sampai pada tataran Kesadaran Tuhan, beliau, para master ini memberikan pencerahan kepada murid-muridnya, ada master yang bertugas memberikan pencerahan untuk tahapan persiapan, ada master yang memberikan pencerahan pada tahapan pertengahan – pengkondisian diri dalam mendapatkan intisari atau hakekat kehidupan, ada master yang memberikan metode pencerahan ini langsung kepada tehnisnya. ( anda cocok dengan yang mana? Ini terserah kepada anda, ini kembali kepada jalan hidup anda,  tapi yang jelas memang semua mengarah kepada satu tujuan utama, yaitu Percikan cahaya tuhan di dalam diri – jika tersambung ke bagian ini, maka akan bisa merasakan atau masuk dalam kondisi Kesadaran Tuhan ). Dan para master tersebut sebenarnya merupakan jawaban dari kebutuhan dari banyak orang. Banyak orang yang ingin sampai kepada tahapan tersambung secara langsung dengan Percikan Cahaya Tuhan di dalam diri memiliki tahapan atau levelnya sendiri sendiri.


Ada yang masih membawa kepercayaan-nya masing masing ( para master tersebut hadir dan memberikan pencerahan dari sudut pandang sastra dari kepercayaan-kepercayaan yang dianut orang orang ini ) Dalam tahapan ini para master ini tidak langsung menyambungkan orang orang ini kepada Percikan Cahaya Tuhan yang ada di dalam diri mereka sendiri. Para master ini akan menjadi lidah penyambung. Dalam tataran ini, masyarakat masih akan terkesima dan mengidolakan para master ini, mereka beranggapan dirinya tidak cukup layak untuk sampai pada tataran yang dicapai para masternya, mereka merasa cukup dengan mendapatkan pencerahan dari kalimat kalimat sastra ( kalimat kalimat ini muncul dari Percikan Cahaya Tuhan, melalui Kesadaran Tuhan yang sudah dicapai oleh para master tersebut ) yang indah dan enak didengar dari para master tersebut. Bisa jadi para master ini tidak mempunyai metodenya untuk bisa membagi atau untuk membawa orang lain sehingga bisa masuk ke dalam tataran Kesadaran tuhan. Dengan bahasa bahasa dan sastra serta filsafat yang indah untuk dibaca dan didengar, mereka menginspirasi orang banyak, energi dari Kesadaran Tuhan yang tersetting pada setiap kata dan kalimat yang keluar dari mulutnya, membuat orang lain yang membaca dan mendengar menjadi ingin merasakan dan ingin sampai kepada Kesadaran Tuhan ini.


Ini adalah sebuah cara untuk tersambung ke Kesadaran Tuhan, walaupun tidak langsung. Dan hal ini juga yang sering kita temui. Karena lebih banyak orang yang masuk dalam tataran ini, maka ada lebih banyak master di tataran ini. Mereka hanya menjadi sebuah tahapan awal yang memberi “iming-iming atau pancingan” bagi banyak orang untuk bisa merasakan dan masuk ke dalam dirinya sendiri, menggali terus dan terus, sampai kepada Ruh Tuhan, sehingga Kesadaran Tuhan bisa didapat

Jaringan neuron pada otak adalah juga sistem hati, dikenal sebagai jiwa

Bagi orang orang yang tidak puas hanya dengan membaca dan mendengar saja, maka mereka bisanya akan mencari lebih jauh lagi, lebih detail lagi, sehingga mereka akan bertemu seorang master atau guru spiritual yang akan mengajak mereka untuk mencerna atau mengkaji lagi, kata – kalimat dan sastra serta fislafat mengenai Kesadaran Tuhan ini. Kajian ini dilakukan secara terperinci dan dalam satu satuan waktu tertentu, jika mereka konsisten, maka mereka akan mendapatkan sebuah jalan masuk menuju Hakekat, atau arti yang sesungguhnya, atau makna dari kata/kalimat/sastra/filsafat Kesadaran Tuhan ini. Tapi anda harus paham, bahwa ini hanyalah tahap awal saja. Karena hakekat atau makna yang sesungguhnya nantinya hanya akan diperoleh ketika mereka sudah masuk dalam Kesadaran Tuhan. Pada tahapan ini, Kesadaran Fisik, yang masih sangat bergantung pada input informasi dari panca indera yang diproses oleh otak tidaklah akan dapat memahami arti dan hakekat. Paling tidak, mereka sudah mulai “seolah-olah” paham.



Nah setelah menjadi “seolah olah paham” mereka ini mulai bertanya tanya, seperti apa pengalaman spiritual memasuki diri sendiri ini. Mereka mulai mencari Guru spiritual atau master yang dapat membawa mereka masuk ke dalam dirinya sendiri, jika bisa sampai pada Percikan Cahaya Tuhan. Tapi jika tidak, mereka ini biasanya cukup puas untuk bisa memasuki tahapan awal, yaitu terbukanya gerbang cahaya atau energi yang ada di dalam dirinya. Inilah yang disebut sebagai terbukanya mata ketiga, atau ada yang menyebut sebagai mata qalbu. Tahapan ini akan membawa mereka merasakan pengalaman spiritual yang luar biasa, seperti apa pengalamannya? Anda bisa membacanya pada artikel saya yang berikut ini : Pencerahan Spiritual : Perjalanan ke dalam diri manusia bagian 1 .

Pada tahapan ini, mereka mungkin tidak akan bisa menjelaskan secara detail seperti apa pengalamannya, karena biasanya mereka akan kena jebakan dari “rasa” dan “sensasi”. Ada juga jebakan dari peraturan peraturan yang tidak semestinya. Ada banyak metode yang membawa mereka masuk ke tahapan ini adalah metode yang muncul dari tahapan kebangkitan spiritual di masa yang lalu. Tiap masa memiliki peraturannya sendiri sendiri, tiap masa juga memiliki keistimewaannya sendiri sendiri, ini semua akan menjadi selalu sesuai dengan kondisi masyarakat yang selaras dengan Alam Semesta pada masa tersebut. Setiap masa mempunyai metodenya sendiri ( metode yang paling benar dan cocok ) untuk bisa membawa manusia kepada penciptanya.


Rasa dan sensasi yang muncul dari proses tersebut ( seharusnya ) dapat membawa manusia kepada Percikan Cahaya Tuhan yang ada di dalam dirinya. Tapi sayang, karena metodenya tidak begitu detail mereka jadi terjebak dengan rasa yang muncul dari proses yang tidak tepat, rasa yang membuat manusia terjebak pada sensasi sesaat. Tapi, hal ini sepertinya sudah menjadi sebuah keniscayaan sebagai sebuah cara untuk tersambung ke Kesadaran Tuhan. Ada banyak jalan yang dilewati, ada banyak jebakan yang harus dihindari.

 Saat ini, Kejadian dan peristiwa di alam semesta seolah olah menghendaki kita untuk bisa kembali lebih cepat kepada Tuhan Yang Maha Esa, jalan tercepat kembali kepada Tuhan adalah mengenali Tuhan yang ada di dalam diri kita. Percikan Cahaya Tuhan yang ada di dalam diri kita adalah sebuah solusi atas berbagai masalah yang terjadi. Jika kita mampu lebih cepat terhubung dengan Percikan Cahaya Tuhan ini maka perilaku kita tidak lagi dikendalikan oleh Ego, Amarah dan Keinginan lagi. Kita akan bisa menerima informasi yang Sejati, bukan informasi yang berasal dari diri palsu ( lapisan jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan, asumsi negatif pikiran ).

Baca artikel :

Keinginan manusia mengalahkan hasil beragama

 

Sebaik baiknya penolong adalah Tuhan yang ada di dalam diri kita, inilah yang kita sebut sebagai Guru Sejati ( Baca artikel : Guru Sejati )
  
Ilya Repin (1844-1930), "Dante Shows an Artist Some Unusual Clouds"
Karena hal inilah pada saat ini muncul berbagai metode yang membuat kita semua bisa lebih cepat terhubung dengan Percikan Cahaya Tuhan yang ada di dalam diri, jika di waktu waktu yang terdahulu, cara ini dianggap sangat sakral, diberikan hanya untuk orang-orang tertentu, jikapun bisa dipelajari, maka akan membutuhkan waktu dan tahapan yang panjang dan lama. Maka saat ini, memang kondisinya mengharuskan semua bisa lebih cepat terhubung. Jika bisa semua bisa mendapatkan pencerahan spiritual secara langsung dengan cara terhubung kepada bagian Percikan Cahaya Tuhan di dalam diri ini.

Karena inilah, maka saat ini banyak bermunculan master atau guru spiritual yang membawa metode yang sesuai dengan perkembangan zaman. Metode yang mereka berikan adalah metode yang bisa mempercepat kita untuk bisa masuk dalam Kesadaran Tuhan ( terhubung secara langsung dengan Percikan Cahaya Tuhan yang ada di dalam diri, cara untuk tersambung ke Kesadaran Tuhan ). Bahkan para master ini tidak ingin dianggap sebagai guru, mereka menganggap dirinya hanyalah sebagai teman seperjalanan saja, beruntung saya bisa kenal dengan beberapa diantaranya, karena mereka melihat banyak orang yang belajar ilmu psiritual ini terjebak dengan kultus individu, maka mereka menggunakan metode ini. Yang mereka jadikan guru sejati, adalah Tuhan yang ada di dalam diri setiap manusia. Bukan mereka sendiri. Guru Sejati bukanlah manusia, melainkan Tuhan itu sendiri.


Ketika para muridnya bertanya, para master ini tidak lagi menjadi penyambung lidah, mereka menganjurkan para muridnya untuk bertanya kedalam dirinya sendiri. Ketika para muridnya mempunyai kebutuhan, maka mereka menganjurkan muridnya untuk meminta kedalam dirinya sendiri, langsung kepada Tuhan yang ada di dalam diri muridnya sendiri.

Jika pada zaman sebelumnya, untuk bisa membuat semua pusat energi atau chakra menjadi aktif dan optimal saja dibutuhkan waktu yang demikian panjang dan lama, maka saat ini sudah bisa dipercepat, tidak membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Jika sebelumnya untuk bisa membersihkan energi negatif diperlukan tata cara yang tidak semua orang bisa melakukannya, maka saat ini setiap orang bisa melakukannya ( ini tentunya bisa dilakukan manakala sudah terhubung dengan Percikan Cahaya Tuhan tersebut ). Jika pada masa sebelumnya untuk bisa terhubung dengan jiwa dan lapisan lapisannya dibutuhkan jalan yang panjang dan berliku, maka saat ini hal tersebut bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Dan jika pada zaman terdahulu, untuk bisa terhubung langsung menuju bagian Percikan Cahaya Tuhan dibutuhkan waktu yang panjang dan lama, tidak semua orang bisa melakukannya, maka saat ini bisa dipercepat, dan semua orang bisa mengalaminya sendiri.
  
Sekarang semua tergantung kepada anda, sudah sampai dimana perjalanan spiritual anda membawa masuk sampai pada Percikan Cahaya Tuhan? Terserah anda untuk memutuskan, cara untuk tersambung ke Kesadaran Tuhan. Tapi saran saya, ikutilah cara dan metode yang paling tepat dengan perkembangan zaman, ikutilah cara yang membuat diri anda makin cepat tersambung ke Kesadaran Tuhan. Karena jika anda sudah tersambung, maka anda akan mempunyai guru sejati yang bisa anda akses kapan saja dan dimana saja tanpa ada batasan. Dengan ini juga anda akan terbebas dari kultus individu, walaupun kita akan sangat menghormati guru dan fasilitator yang memberikan jalan kepada kita sehingga kita bisa lebih cepat terhubung kepada Kesadaran Tuhan.

Saya hanya menawarkan kepada anda, sebuah jalan untuk bisa mendapatkan pengalaman pribadi, sebuah perjalanan masuk ke dalam diri kita sendiri, terhubung dengan bagian bagian yang berhubungan dengan perkembangan spiritual ( otak, hati/jiwa/rohani, ruhani/spirit/percikan cahaya tuhan )  melalui sarana energi anda sendiri yang tentunya sudah dibangkitkan dan dioptimalkan, pada akhirnya secara mandiri anda akan mempunyai cara untuk tersambung ke Kesadaran Tuhan. Bagi anda yang berminat anda bisa mengikuti workshop yang saya adakan selama 2 hari di Jogja, atau bisa diadakan juga di tempat anda tinggal. Untuk informasinya anda bisa membacanya di : Workshop Pengembangan Diri melalui jalan Spiritual Energi
  

 



Share on Google Plus

About Erlangga Asvi

    Blogger Comment
    Facebook Comment