Kesadaran Tuhan adalah Realitas Sejati, CahayaNya adalah Identitas Sejati, Jiwa Tenang adalah sarananya.
Setiap situasi negatif yang Kita alami dalam hidup adalah ujian untuk melihat apakah keteguhan diri kita bisa diombang ambingkan Diri Palsu sehingga bisa berpindah atau menjauh dari kesadaran Tuhan atau tidak. Jika rasa diri Kita dapat dengan mudah diubah sesuai dengan setiap kesulitan, kekecewaan dan kegagalan yang Kita hadapi, maka identitas Kita tidak sepenuhnya benar. Identitas sejati tidak berubah dan menjadi lebih kuat dengan setiap keadaan yang berlawanan yang berusaha menghancurkannya, karena terikat dengan realitas sejati.
Apakah Yang saya maksud dengan Diri Palsu?
Diri Palsu adalah istilah saya terhadap lapisan jiwa yang
posisinya paling dekat dengan duniawi, paling dekat dengan bagin
pikiran/logika. Ini adalah jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan. Inilah identitas
fisik kita yangs edang hidup di dunia seperti saat ini. Dan inilah juga yang
menjadi komando kita ketika hidup di dunia saat ini.
Lapisan lapisan jiwa ini disebut juga sebagai nafs.
Lapisan jiwa tidak bisa dihilangkan, karena lapisan lapisan
jiwa ini adalah salah satu kelengkapan diri kita sebagai manusia, karena kita
memiliki lapisan jiwa inilah kita disebut sebagai mahluk yang sempurna, taka da
mahluk lain selain manusia yang memiliki lapisan jiwa ini.
Tak mungkin bisa dihilangkan, tapi masih mungkin dan memang
harus bisa diatur, agar kita bisa mendengarkan atau mendapatkan informasi yang
dikirimkan bagian Ruh atau Cahaya diatas Cahaya, atau Percikan Cahaya Tuhan,
dan di bagian itu juga tersimpan Kesadaran Tuhan ( juga disaebut sebagai Guru
Sejati ).
Silahkan baca artikel berikut ini, agar bisa mendapatkan
informasinya dan bisa paham hubungan lapisan jiwa dengan Kesadaran Tuhan :
Perjalanan
Spiritual Ke Dalam Diri
Identitas sejati diri kita adalah cahaya. Cahaya diri kita,
atau lebih spesifiknya bagian jiwa, adalah cahaya yang ter emanasi, pantulan
dari cahaya diatas cahaya, percikan cahaya Tuhan di dalam diri kita.
Kita adalah jiwa yang memiliki badan fisik, yang keduanya
digerakkan atau ditenagai oleh energi spiritual yang berasal dari Ruh –
Percikan Cahaya Tuhan di dalam diri.
Kegelapan tidak dapat menyentuh diri kita karena kita adalah
Terang. Di hadapan kegelapan adalah di mana Anda dapat benar-benar bersinar
seperti cahaya. Jangan biarkan kegelapan membuat Anda melupakan identitas
sejati Anda sebagai cahaya, tetapi gunakan itu sebagai kesempatan untuk
memperkuat siapa Anda sebenarnya. Alih-alih membiarkan keadaan di dunia
mengubah perasaan Anda tentang diri sendiri, perhatikan kenyataan yang
sebenarnya.
Realitas sejati adalah Cahaya Tuhan/Ruh. Ruh itu sempurna, lengkap dan utuh. Ruh tidak membutuhkan apa pun untuk mendefinisikan apa itu. Ia sudah memiliki semua yang diinginkannya dan segalanya yang diinginkannya. Ruh dapat melakukan apa pun yang diinginkannya. Ketika Kita melihat dari posisi ruh, Kita akan melihat dari posisi kebenaran. Kebenaran tidak pernah berubah dan selalu sama tidak peduli apa yang tampak. Ruh adalah tempat dimana kesadaran Tuhan berada, atau sering juga disebut sebagai Guru Sejati, guru sejati yang mengajarkan kita tentang kehidupan, guru sejati yang membantu kita melewati kesusahan, guru sejati yang menjadi pelatih kita agar bisa melakukan dengan baik apapun yang harus dilakukan.
Baca juga artikel yang berkaitan :
Kesadaran
Tuhan Adalah Mentor Saya
Kita tidak bisa mencari kelimpahan karena kita sudah
berkelimpahan. Kita tidak dapat mencari kesehatan karena kita sudah sehat. Kita
tidak bisa mencari kebahagiaan karena kita sudah bahagia. Anda mengalami
kesehatan yang sempurna, cinta yang melimpah, kebahagiaan dan kegembiraan yang
murni, persediaan yang tak terbatas karena Anda tahu bahwa dari mana pun
kelimpahan kita berasal, selalu ada persediaan yang tidak habis-habisnya. Anda
tidak melakukan hal-hal untuk membuat Anda bahagia karena Anda sudah bahagia.
Ini adalah keadaan alami Anda.
Semakin Kita menghadapi keadaan negatif, semakin Kita harus menyadari bahwa dunia ini adalah ilusi. Ini semua adalah ujian untuk melihat apakah Kita akan terjerat oleh ilusi bahwa itu adalah cerminan dari identitas sejati Kita.
Keadaan yang mencerminkan jati diri Kita yang sebenarnya akan selalu
sejalan dengan Kesadaran Tuhan ( yang berdiam pada bagian Ruh ). Akuilah
keadaan yang sejalan dengan Ruh sebagai cerminan dari realitas sejati. Maka
hidup kita akan menyenangkan bersama sang Guru Sejati.
0 comments:
Posting Komentar