Ada orang yang percaya bahwa reinkarnasi adalah proses dimana manusia dilahirkan kembali ke dunia fisik setelah meninggal.
Mereka percaya bahwa jiwa orang tersebut meninggalkan kenangan kehidupan masa lalu yang bisa diakses oleh alam bawah sadar, tetapi membawa serta karakteristik dan ciri kepribadian ke dalam kehidupan baru. Jadi seseorang tidak hanya hidup sekali, tetapi menjalani beberapa kehidupan melalui siklus kelahiran dan kelahiran kembali. Tetapi kebenaran tentang reinkarnasi dapat diwujudkan dengan memahami dua aspek jiwa.
Jiwa manusia memiliki dua aspek yaitu aspek aktif dan aspek
pasif. Aspek aktif dari jiwa adalah kecerdasan atau kesadaran diri orang
tersebut. Aspek pasif dari jiwa adalah ingatan, data, dan informasi orang
tersebut. Setelah kematian, aspek aktif dari jiwa bertransisi ke alam nonfisik.
Itu akhirnya akan datang sebelum datangnya masa penghakiman dan setelah itu akan
masuk ke surga atau neraka. Aspek aktif jiwa Itu tidak be reinkarnasi ke dunia fisik. Ini
adalah aspek pasif dari jiwa yang kembali.
Baca artikel berikut ini :
Apa
Yang Dimaksud Dengan Reinkarnasi
Ketika seseorang meninggal, kecerdasan jiwanya akan
diteruskan ke alam yang lebih tinggi. Tetapi informasi dan karakteristik
kehidupan mereka akan diintegrasikan kembali ke dalam pikiran bawah sadar
kolektif umat manusia dan informasi dan karakteristik tersebut akan dimasukkan
ke dalam jiwa baru yang lahir ke dunia fisik – mengalami proses reinkarnasi.
Alasannya adalah karena, ketidaksadaran jiwa sebelumnya masih mencari ekspresi
dengan cara-cara tertentu dan diberi kesempatan baru untuk melakukannya melalui
orang baru dalam kombinasi kondisi baru.
Tuhan atau Sumber Kesadaran Sejati berusaha untuk mengekspresikan kehendakNya dengan terencana dan itulah sebabnya ia menciptakan dunia fisik. Adalah untuk tujuan kesadaran untuk mengetahui kekuatan tak terbatas di tempat yang penuh keterbatasan.
Tuhan memproyeksikan aspek dirinya ( yang tersimpan dalam bagian Percikan Cahaya Sejati/Ruh – dan terekspresikan sebagai Sang Mentor Sejati – Guru Sejati – Navigator Kehidupan ) sebagai Manusia untuk mengetahui dirinya sebagai totalitas.
Sistem Pohon kehidupan
( The Tree Of Live ) adalah sistem pencerahan ( proses mengalami langsung kesadaran
jiwa dan kesadaran Tuhan, sehingga Kita bisa memahami ) dari sudut pandang
esoterik yang dimaksudkan agar Manusia menyadari Tuhan sepenuhnya
Sepanjang sejarah, umat manusia berkembang dalam kesadaran
melalui re-integrasi kesadaran masa lalu dan diberi kesempatan untuk mengalami
kesadaran Tuhan sepenuhnya. Selalu ada kesempatan bagi kita, selalu ada pilihan
bagi kita untuk menuju pada proses pencerahan diri, atau realisasi diri mulai
dari kesadaran logika dan kemudian masuk ke dalam kesadaran jiwa dan terus
sampaui akhirnya sampai pada kesadaran Tuhan/kesadaran spiritual.
Baca artikel yang berkaitan :
Dikatakan bahwa ketika seseorang menjadi tercerahkan,
kesadarannya lolos dari siklus kelahiran dan kelahiran kembali dan tidak perlu melewati
proses reinkarnasi. Memang benar dalam arti bahwa data jiwanya tidak perlu
di-integrasi-kan kembali ke dalam kemanusiaan dan diperhitungkan menjadi manusia
baru yang lahir. Itu karena dia telah menyelesaikan siklus pengalamannya di
Alam Bumi dan jiwanya siap untuk melanjutkan evolusinya. Tetapi walaupun
seseorang mengalami proses pencerahan diri atau tidak, kecerdasan aktifnya
tidak akan kembali ke kehidupan fisik.
Alasan mengapa seseorang memiliki hubungan jiwa dengan
individu tertentu di masa lalu dan bahkan mampu mengingat masa lalu mereka
melalui hipnosis adalah karena mereka memiliki hubungan leluhur dengan individu
tersebut. Kenangan itu sebenarnya bukan dari kehidupan masa lalu mereka, tetapi
diperoleh dengan memanfaatkan ketidaksadaran kolektif dari ingatan masa lalu
umat manusia. Tautan leluhur adalah hasil dari karakteristik dan sifat
kepribadian dari jiwa yang terkait yang diturunkan kepada kita sebagai bagian
dari tujuan hidup kita di kehidupan sekarang.
Kepribadian tidak mengalami proses reinkarnasi. Setiap
kepribadian adalah ciptaan baru dan akan melanjutkan perkembangannya sendiri di
dimensi lain begitu ia meninggalkan keberadaan fisiknya. Ini adalah diri
batiniah yang memilih reinkarnasi dengan menciptakan kepribadian baru dan
mengesankan bagian dari pola mental dan karma dari kepribadian masa lalu ke
yang baru.
Baca artikel yang berkaitan :
Kehidupan
Di Bumi dan Kaitannya Dengan Reinkarnasi
Diri batiniah/jiwa "be reinkarnasi" dengan
cara ini sebagai bagian dari melanjutkan evolusi kesadaran dalam skema
universal hal. "Anda" yang sekarang Anda kenal akan diri Anda sendiri
akan berlanjut di dimensi kehidupan lain setelah meninggalkan alam fisik.
Keunikan kepribadian individu tidak diwujudkan sementara hanya untuk dihapus
dari keberadaan tetapi dipertahankan dengan cara ini.
Baik dan Buruk adalah hasil dari aktifnya Diri Palsu,
terutama jiwa Ego. Ketakutan, kecemburuan, kebencian, keserakahan, dan
ketidak jujuran semuanya didasarkan pada kesadaran individualnya saja
dan tidak menyadari realitas totalnya tentang keberadaan holistik dan
universal. Pemikiran berdasarkan jiwa ego adalah pemisahan dari kesadaran Tuhan.
Bagaimana proses reinkarnasi berlangsung bagi kita,
maka itu akan tergantung bagaimana usaha kita dalam menjinakkan Diri palsu
Ketika kesadaran terus berintegrasi kembali dan berkembang
seiring waktu, umat manusia akan mencapai titik pencerahan massal. Saat itulah
dimensi ketiga akan mulai bergeser ke dimensi keempat karena penduduk planet ini sadar
akan hakikat realitas yang sebenarnya. Itu juga akan menandakan akhir dunia
karena fisik tidak lagi perlu ada seperti apa adanya.
0 comments:
Posting Komentar