BannerFans.com

Reinkarnasi Adalah Lingkaran Kehidupan Abadi

Reinkarnasi adalah Lingkaran kehidupan yang abadi, itu adalah siklus kelahiran dan kematian. Bagaimana kita menjalani siklus kehidupannya? Dan bagaimana kita menjalani siklus kematiannya?

Teka-teki kehidupan ini menghantui pikiran sepanjang waktu. Pikiran tidak bisa menemukan kebenaran di baliknya.

Ketika sampai pada lingkaran kehidupan yang abadi, siklus reinkarnasi, pikiran tidak dapat memahami bahwa kehidupan sehari-hari merupakan bagian dari siklus kehidupan yang abadi, tetapi bagi pikiran, hidup ini ya hanya sekarang, pikiran tak memahami soal kematian dan kehidupan setelahnya, itu adalah urusan hati/jiwa.

Kebenaran abadi tentu tersembunyi dari pikiran, tetapi ini tidak berarti bahwa pikiran tidak memiliki akses ke sana. Selain itu, siklus kehidupan abadi tidak berbeda dengan kehidupan kita sehari-hari yang kita alami saat ini. Saat kita menyadari kebenaran hakiki dalam diri kita sendiri, proses kehidupan sehari-hari akan menjadi bagian dari siklus kehidupan yang abadi.

Kita akan menyadari bahwa kehidupan sehari-hari kita sendiri adalah proses kehidupan, tetapi kita seringkali tidak terhubung dengannya, tidak hadir saat itu. Kemanakah kita? Kemana kesadaran kita mengarah? Pikiran kita seringkali tidak terhubung dengan kehidupan sehari-hari yang kita jalani. Pikiran kita selalu berada di suatu tempat di masa lalu atau bekerja untuk mewujudkan masa depan.

Hidup di Saat Ini.

Reinkarnasi sebagai sebuah siklus kehidupan abadi yang sedang terjadi pada saat ini. 

Seluruh proses kehidupan adalah untuk terhubung dengan momen kehidupan ini, sehingga, kita mengalami siklus abadi, bukan hanya nanti di suatu tempat di surga, tetapi juga di sini dan sekarang, pada saat ini.

Adapun mimpi dan keinginan adalah sifat dari pikiran yang mendapat input energi dan informasi dari lapisan jiwa, dengan cara yang sama, untuk mengetahui kebenaran yang abadi, juga merupakan sifat dari pikiran. Awal dan akhir kehidupan dunia terjadi di dalam pikiran. Awal dan akhir kehidupan akherat terjadi pada jiwa. Dunia dan Akherat bisa berjalan selaras dan harmonis di saat ini berkat adanya Ruh – Percikan Cahaya Tuhan – Cahaya diatas Cahaya, yang ada di dalam diri kita.

Setelah memulai proses pencerahan diri, realita kehidupan ( yang terjadi di luar diri ) yang terjadi tetap sama, tetap sama, tetapi Kita menyadari kebenaran di balik kehidupan abadi.

Baca juga artikel yang terkait dengan reinkarnasi : Pencerahan Diri - Menyadari Kesadaran Diri

Bagi pikiran duniawi Pencerahan diri dimulai dari pencerahan di zona logika, kemudian baru masuk ke pencerahan di zona jiwa, dan selanjutnya masuk ke pencerahan di zona cahaya Tuhan. Tapi.. bagi hati kita, dan bagi kebenaran sejati. Sesungguhnya pencerahan dimulai dari zona spiritual, dari zona energi spiritual, zona ilahiah yang berada pada bagian Ruh. Terbalik….. begitulah salah kaprah yang terjadi.

Karena inilah reinkarnasi sering tidak dipahami secara komprehensif, atau malah seringkali diingkari.

Dalam kondisi yang didapat setelah mengalami pencerahan diri, kita akan mengalami kesadaran spiritual. Dalam kondisi itulah Kita menyadari bagaimana jiwa Kita datang ke tubuh ini dan bagaimana kehidupan ada dalam kebenaran sejati keberadaan hakiki. Kebenaran hidup ini membebaskan Kita dari semua belenggu kehidupan dan menjadikan Kita satu dengan lingkaran kehidupan yang abadi.

Kehidupan berulang setiap hari. Siang mengikuti malam dan malam mengikuti siang. Ini adalah lingkaran kehidupan yang abadi. Untuk terhubung dengan lingkaran kehidupan yang abadi, Kita harus terhubung dengan kehidupan setiap hari.

Hanya dengan memahami proses berulang siang dan malam akan memberi Kita pandangan sekilas tentang lingkaran kehidupan yang abadi – reinkarnasi. Entah Kita mundur sebelum 5000 tahun yang lalu, atau Kita berpikir untuk masa depan setelah 100, 200 atau 500 tahun, satu lingkaran yang konstan adalah lingkaran siang dan malam.

Pemahaman adalah kuncinya.

Pemahaman yang didapat dalam kondisi kesadaran jiwa dan spiritual, bukan pada kesadaran logika. Jika Kita dapat memahami lingkaran siklus reinkarnasi ini, akan lebih mudah bagi Kita untuk bergerak menuju kebenaran hidup yang lebih dalam.

Tidak mungkin bagi pikiran untuk menahan dirinya dengan lingkaran siang dan malam. Pikiran begitu asyik dengan masa lalu dan masa depannya sendiri, sehingga tidak punya waktu untuk mengetahui kebenaran di balik dirinya sendiri.

Kita mengarahkan pikiran Kita pada apa pun, dan itu akan mengungkapkan rahasia kehidupan pada Kita. Kita harus melihat ke dalam dan bertanya pada diri sendiri apa yang Kita cari dengan kehidupan.

Kehidupan selalu hadir pada saat ini, tetapi pikiran yang berjalan di masa lalu dan masa depan selalu lari dari proses alami kehidupan. Jika Kita mulai dapat mengamati hidup Kita selama dua puluh empat jam sehari, Kita akan mulai melihat terjadinya pergeseran kesadaran di dalam diri.

Realitas fisik yang Kita rasakan dengan pikiran baik-baik saja untuk penggunaan eksternal. Ini bagus sebagai utilitas/sarana, tetapi Kita tidak dapat menciptakan kehidupan Kita di sekitar pikiran. Kehidupan manusia dapat berlangsung dengan dimensi yang jauh lebih besar, pikiran kita tak bisa menjangkau kesana..

Hidup kita saat ini bisa dijangkau oleh pikiran, tapi keseluruhan hidup jiwa kita? Tak bisa… reinkarnasi adalah wilayah dari jiwa, bukan pikiran

Ketika Kita melihat dunia luar melalui 5 indera, Kita melihat dunia luar dalam pikiran Kita. Pikiran Kita menciptakan persepsi tentang realitas eksternal, baik dari pengalaman dan kesan hidup Kita atau dari pemahaman Kita terhadap kehidupan.

Persepsi hidup.

Realitas eksternal muncul dari proses yang alamiah tetapi ketika Kita sedang melihat realitas eksternal, Kita tidak dapat melihat kebenarannya. Persepsi Kita tetap terbatas pada pikiran Kita sendiri.

Katakanlah Anda tinggal di sebuah rumah berusia 100 tahun, dibangun oleh kakek Anda. Sekarang, ketika orang ketiga melihat rumah itu, ia melihat rumah itu sebagai properti lama yang dibangun. Namun, ketika Anda melihat rumah yang sama, Anda memiliki semua perasaan dan emosi yang melekat padanya.

Baca juga artikel terkait : 

Reinkarnasi Adalah Kembalinya Informasi Jiwa – Reinkarnasi 4

Hal yang sama berlaku untuk kehidupan secara keseluruhan. Setiap bagian dari hidup Kita, Kita hanya melihat dengan persepsi terbatas, Kita bisa tidak melihat dan memahami seluruh sudut pandang yang ada.

Ini membatasi persepsi Kita pada pikiran pribadi Kita dan Kita memisahkan diri Kita dari keseluruhan makna yang ada. Hidup bekerja secara keseluruhan, tetapi dengan pikiran yang sifatnya individu, Kita memisahkan diri Kita dari keseluruhan.

Pikiran individu hanya melihat realitas eksternal dengan keterikatan dan dengan demikian, ia tidak dapat melihat kebenaran yang sebenarnya darinya. Ketika Kita melihat rumah, keluar dari keterikatan Kita, Kita tidak dapat melihat realitas rumah yang sebenarnya.

Rumah itu berdiri karena dibangun sebelum 100 tahun yang lalu, dan seiring waktu, itu akan runtuh. Persepsi Anda hanya memungkinkan Anda untuk melihat rumah dengan kenangan Anda terhadap rumah itu.

Ingatan Anda terpisah dari rumah. Memori terpisah dan rumah terpisah, tetapi ketika kita terikat pada sesuatu, kita hanya melihat subjek dan objek sebagai satu hal.

Memori dalam pikiran.

Reinkarnasi adalah proses jiwa, ini adalah keseluruhan hidup kita, Untuk mengalami hidup secara keseluruhan, Kita perlu memahami bagaimana persepsi pikiran Kita sendiri. 

Persepsi Kita hanyalah kenangan masa lalu. Memori pikiran adalah akumulasi dari pengalaman. Ketika Kita memusatkan perhatian ke dalam diri, Kita dapat melihat ke pada ingatan Kita sendiri, ingatan/memory/informasi yang telah Kita kumpulkan dari waktu ke waktu, dan tak terjebak olehnya. Seringkali kita baper pada memory kita terhadap suatu hal, seringkali kita terpengaruh oleh hal itu, sehingga kita terjebak dan hidup di masa lalu.

Jangan sampai setelah kita melalui proses pencerahan diri, dan kebetulan bisa membangkitkan memory dari masa lalu ( past life regresi ), dari proses reinkarnasi, kita terjebak pada memory yang tak sengaja terbangkitkan dari lapisan jiwa. Bahaya….

Jika Anda dapat memahami bahwa segala sesuatu yang ada dalam realitas eksternal, bukan hanya rumah, tetapi segala sesuatu yang fisik hanyalah bangunan lain, dan akan runtuh seiring waktu, atau akan digantikan oleh bangunan lain, maka Anda dapat memisahkan diri. dari segala sesuatu yang ada sebagai fisik dalam realitas fisik.

Kita tidak harus memisahkan diri dari hal-hal fisik yang menjadi milik Kita, tetapi setidaknya Kita dapat memahami kebenaran yang sebenarnya yang berada di baliknya.

Hal berikutnya yang perlu dipahami adalah memori yang tersimpan pada otak ( ingatan pikiran ). Sekarang, ingatan yang kita pegang untuk realitas eksternal, baik itu rumah, atau orangnya, atau situasi atau peristiwa apa pun dalam hidup kita hanyalah ingatan dari pikiran pribadi kita, dan itu tidak ada hubungannya dengan seluruh kebenaran.

Baca juga artikel terkait : 

Reinkarnasi Dalam 10 Point

Seluruh kebenaran terpisah dari ingatan pikiran. Memori pikiran hanya milik pikiran individu, dan memori seiring dengan waktu akan digantikan oleh kenangan yang baru.

Jika kebenaran kecil ini dipahami oleh pikiran, maka perlahan-lahan Anda dapat memisahkan diri dari ingatan, dan melihat pikiran dan bayangan Anda sebagai pengamat yang tidak terikat.

Realitas fisik bersifat sementara dan bahkan ingatan pikiran bersifat sementara dan digantikan oleh waktu. Jadi, kita harus mencari sesuatu dalam diri kita yang berada di luar realitas fisik sementara dan ingatan halus.

Kecuali kita mengetahui kebenaran itu dalam diri kita, setidaknya kita dapat mencoba memahami dunia fisik dan halus. Ini akan membantu kita untuk pindah ke realitas kehidupan yang lebih dalam dan membawa kita lebih dekat ke diri kita yang sebenarnya.

Untuk terhubung dengan proses reinkarnasi yang abadi, yang selalu hadir pada saat ini, Kita tidak harus mati, tetapi Kita harus menyadari diri, yang ada di luar dunia fisik dan halus.

Diri adalah sumber kehidupan. Itu ada di dalam Kita, di luar ingatan pikiran. Diri tidak lain adalah pikiran tanpa ingatan. Ini adalah keadaan pikiran yang murni.

Keadaan Pikiran.

Pengalaman keadaan pikiran yang murni adalah momentum pembebasan. Kebenaran selalu membebaskan. Hanya kebenaran yang memungkinkan Kita untuk langsung melihat ke dalam kehidupan, baik dari dunia fisik atau halus.

Kita hanya mengalami diri Kita terpisah dari proses kehidupan yang kekal, karena pemahaman Kita. Kita tidak pernah menggunakan pemahaman Kita untuk mencari kebenaran, tetapi menerima apa pun yang Kita lihat di dunia fisik. Kehidupan Kita saat ini jauh dari kebenaran. Kita hanya menjalani realita kehidupan pada dunia fisik saja, tetapi tidak pernah mencoba mencari kebenaran internal, yang tersembunyi dalam keheningan yang ada di dalam diri.

Kehidupan terjadi sepanjang waktu. Tidak masalah apakah Anda ada atau tidak, tetapi hidup tetap terjadi. Ketika Kita membiarkan pemikiran ini meresap jauh ke dalam, Kita mencoba melihat kehidupan, di luar identifikasi pribadi Kita. Cobalah untuk memahami kehidupan, lepaskan identifikasi pribadi Kita dengannya.

Bagaimana Anda melihat hidup Anda, jika Anda tidak ada?

Reinkarnasi tetap berlangsung, karena itu abadi. Hidup akan tetap terjadi. Jika hidup masih bisa bertahan, tanpamu lalu apa alasan keberadaanmu? Mengapa kamu ada?

Memahami dengan hidup hanya bisa terjadi jika Kita belajar untuk menjatuhkan diri sendiri. Jangan mencoba untuk melihat dan memahami hidup dari sudut pandang Kita, masuki kesadaran jiwa tenang, tinggalkan semua perspoektih kehidupan yang muncul dari pikiran, dengan jiwa tenang pandangi lagi aliran alami kehidupan yang sedang terjadi. Dengan kesadaran jiwa tenang, amati kehidupan yang sedang terjadi, makna yang tersembunyi akan mulai tampak.

Pada alam semesta, pada energi kosmik, hanya niat Kita yang cukup untuk terhubung dengan siklus reinkarnasi yang abadi. Jika Kita tidak mengerti apa-apa tentang kehidupan, tetapi jika Kita memiliki niat untuk mengetahui makna kehidupan, kehidupan akan mengungkapkan dirinyam pada kita, semua akan mulai menjadi mungkin terjadi pada kesadaran jiwa tenang.

Relax..Tenang..Damai

Siklus Reinkarnasi bekerja dengan sebab dan akibat. Jika Tuhan menjadi sebab atau akibat, Kita semakin dekat dengan kebenaran hidup.

Sebab dan akibat bergerak dalam lingkaran. Niat untuk mengetahui kebenaran, memungkinkan Kita untuk mengatasi sebab dan akibat kehidupan.  Dengan kehidupan, jika penyebabnya keluar dari dalam diri Kita, maka Kita akan mengalami efeknya.

Mari kita lihat bagaimana hukum sebab dan akibat benar-benar bekerja dengan kehidupan.

Jika anda tertarik untuk bisa mengalami pencerahan diri, maka anda bisa mengikuti program aktivasi potensi energi positif agar kesadaran meningkat yang diadakan dari jarak jauh ini. Silahkan klik link dibawah ini untuk informasinya :

Program Aktivasi Kesadaran Positif

Share on Google Plus

About Erlangga Asvi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar