BannerFans.com

Belajar Spiritual Belajar Melepaskan Belajar Alami Kelimpahan

Belajar spiritual adalah belajar keutuhan dan kesinambungan. Bahwa semua yang ada, baik semua benda yang tampaknya mati atau bahkan kita sebagai manusia adalah sebuah keutuhan, semua adalah satu, wholeness.

 Suatu saat jika kita sudah sampai dan mengalami sendiri pencerahan spiritual, sebuah kondisi dimana kita terhubung secara sadar pad abagian Ruh atau Percikan Cahaya Tuhan di dalam diri, maka kita akan bisa mengalami sehingga akhirnya menyadari bahwa kita semua adalah satu, kita semua terbuat dan memiliki bahan dasar yang sama, memiliki penggerak yang sama. Itulah energi spiritual yang berasal dari Percikan Cahaya Tuhan yang ada di alam diri kita masing masing. Dan karena semua mempunyai itu dalam dirinya, maka kita semua sama, kita semua satu, semuanya memiliki hal yang sama dan terhubung melalui hal yang sama tersebut.

Jika belajar spiritual kita sudah sampai pada hal tersebut, maka kita juga akan mulai menyadari dan menghalami secara langsung bahwa kita semua terhubung pada satu aliran yang sama, the flow, aliran energi kosmik yang dikendalikan oleh kecerdasan atau kesadaran tertinggi yang mengendalikan semua hal di alam semesta ini.

Release ( melepaskan ) adalah aspek sirkulasi. Lepaskan hal-hal yang tidak lagi kita butuhkan atau inginkan dalam hidup kita. Ketika kita memberikan hal-hal materi yang tidak lagi kita gunakan atau inginkan, kita memberi ruang untuk apa yang kita inginkan datang ke dalam hidup kita. Jual atau berikan barang-barang itu kepada orang-orang yang menemukan nilai lebih baik di dalamnya. 

Ketika Anda mencari makna dalam setiap aspek kehidupan, Anda terhubung dengan kehidupan di tingkat yang lebih dalam. Semua hubungan yang ada dalam hidup Anda memiliki kunci langsung untuk hidup. Hanya dengan memahami hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda, Anda dapat memahami hakikat kehidupan.

Orang-orang bisa tersesat dalam labirin kata-kata, tetapi tidak pernah mencoba untuk mencari tahu arti sebenarnya dari itu. Kata-kata berdiri berbeda daripada maknanya, berdiri sangat berbeda dan kadang-kadang bahkan berlawanan. Setiap orang hanya memilih kata-kata yang diucapkan oleh orang lain, tetapi tidak pernah mencari tau apa arti sebenarnya yang coba disampaikan oleh orang tersebut. Ini menambah kebingungan dalam hidup.

Baca juga artikel : 

Belajar Spiritual Mencari Makna Hidup

Lepaskan teman-teman dan orang-orang yang tidak lagi mendukung demi terwujudnya kepentingan terbaik kita karena pola pikir atau kenegatifan mereka, untuk memberi ruang bagi teman teman yang baru untuk datang dan mendukung terwujudnya kepentingan yang terbaik. Saat kita melepaskan atau meninggalkan yang tidak sesuai, maka kita akan menemukan bahwa hal atau orang yang lebih baik yang kita tunggu-tunggu akan dapat muncul.

Rileks..Tenang..Damai

Ayo Lepaskan emosi negatif yang mencengkeram kita, akuilah mereka ada, akuilah itu terjadi karena diri kita sendiri, tak apa, maafkanlah, dan lepaskan...... karena, dalam belajar spiritual, kita akan belajar dan mengalami sendiri bahwa ada bagian dari diri kita, seperti Diri Palsu ( lapisan jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan ) itu adalah bagian dari diri kita yang tak mungmkin dihilangkan, hanya bisa disadari dan diarahkan, diatur.... sehingga bila Diri Palsu aktif maka kita bisa tau bagaimana mengendalikannya. Yang merasa kehilangan adalah kesadaran logika kita yang dipenuhi dualitas, tapi tak apalah, bila logika merasa kehilangan maka berikanlah pemahaman sesuai dengan apa yang kita ketahui dalam belajar spiritual, yaitu hukum sirkulasi, bila ada yang hilang, maka berarti juga ada yang datang, sehingga kita dapat membiarkan pemulihan positif masuk. 

Ketika kita menyimpan dendam, pada dasarnya kita menyangkal hubungan kita dengan sesama. Kita entah bagaimana berpikir bahwa kita dapat dibuat menjadi orang yang lebih rendah, atau bahwa kekayaan kita dapat diambil, atau bahkan seseorang dapat melakukan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki kepada kita. Semua hal itu tidak mungkin. kita memiliki sebagai bagian dari sifat dasar kita semua yang kita butuhkan untuk menjadi utuh. Kita memilikinya karena kita terbuat dari zat yang membuat segalanya.

Ini mungkin tampaknya bukan pertanyaan yang relevan bagi orang-orang, mereka yang sedang asyik bermain pada kesadaran logika/pikiran, tetapi pertanyaan itu relevan bagi mereka, yang siap untuk mengeksplorasi kehidupan di luar ranah pikiran, bagi mereka yangs udah masuk ke tahapan kesadaran jiwa dan kesadaran spiritual/cahaya Tuhan, memahami bagaimana alam semesta ini sangat menarik

Baca juga artikel : 

Belajar Spiritual Memahami Bekerjanya Ruh Semesta

Ya, hal pertama yang pertama, alam semesta memiliki ruh yang memungkinkan berbagai fungsi alam semesta. Ruh Semesta akan mengeluarkan energi spiritual, energi kehidupan yang mendukung setiap bagian dari semesta untuk bekerja maksimal dan optimal sesuai dengan program yang sudah ada.

Dalam belajar spiritual kita bisa pelan pelan menyadari dan mengalami hal ini, jika seseorang mencuri dari Anda, atau jika properti Anda rusak, Anda dapat dengan mudah mengisinya kembali, asalkan Anda mengikuti arus. Jika seseorang menyakiti tubuh Anda, keajaiban dapat menyembuhkannya, asalkan Anda berada dalam arus. Jika seseorang meremehkan Anda, pengetahuan tentang siapa Anda dan apa potensi Anda, melontarkan komentar seperti air di punggung bebek, asalkan Anda mengikuti arus.

Dendam yang belum terselesaikan menyangkal siapa Kita Sebenarnya. Mereka tampaknya memberikan kebenaran pada keterbatasan dan kerentanan kita. Kemudian dengan undangan kita sendiri, aliran itu tampaknya terputus. Karena alirannya tidak bisa benar-benar berhenti, apa yang terjadi? Nah, alurnya hanya mengkreasikan apa yang kita harapkan. Ketika kita berpikir kita bisa terluka tak dapat diperbaiki, itulah yang bermanifestasi. Ketika kita berpikir seseorang dapat mengambil kelimpahan kita, atau sebagian darinya, maka itulah yang terwujud. 

Inilah hal mendasar dalam belajar spiritual yang bisa kita jadikan dasar pemahaman.


Share on Google Plus

About Erlangga Asvi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar