BannerFans.com

Kalo Jiwa Pengennya Mengalami Diri Sejati, Logika Mau Gimana?

Sobat, pernah gak sih merasa terjebak di antara dua dunia? Yang satu adalah keinginan dari jiwa untuk benar-benar mengalami diri sejati, dan yang satunya adalah suara logika yang menuntut keragu-raguan dan rasa takut?

Ini bukan soal hitam-putih, melainkan tentang pilihan hidup yang sangat dalam. Apakah sobat mau melawan badai masalah kehidupan demi merasakan kedalaman kebangkitan spiritual? Atau justru memilih untuk bersembunyi di balik doktrin dan teori yang terasa nyaman, tapi sebenarnya hanyalah diri palsu?

Pertarungan Batin: Jiwa vs Logika

Saat jiwa memanggil sobat untuk pulang ke diri sejati, logika seringkali jadi penghalang. Ia menyuruh sobat menunggu, belajar lagi, memahami lebih dalam teori spiritual sebelum melangkah. Namun, doktrin dan pengetahuan yang tersimpan di otak itu bisa jadi justru menjebak, membuat sobat takut menghadapi kenyataan.


Perjalanan jiwa menuju diri sejati dan kebangkitan spiritual


Masalah hidup pun datang seperti ombak besar yang terus menggulung. Melawan berarti terkena terpaan badai, menyerah pun tidak mudah karena sudah terikat pada aturan dan dogma lama. Jadi, di titik ini, sobat harus bertanya: pilihan akan jatuh pada pengalaman langsung atau hanya pengetahuan teori?


Baca juga : Seri Diri Sejati - Matrix Ilusi Bumi


Apa Arti Mengalami Secara Langsung?

Mengalami secara langsung adalah keberanian yang melibatkan seluruh diri—bukan sekadar tahu atau paham secara teori. Ini melibatkan rasa, luka, perlawanan, sampai akhirnya sobat bisa merasakan kedamaian yang sebenarnya, jiwa tenang yang selama ini dikejar.


Banyak dari kita justru puas dengan diri palsu yang terjebak dalam bacaan dan belajar konsep, tapi tidak pernah berani turun ke lapangan kehidupan nyata dengan segala risikonya. Coba tanyakan pada diri sendiri, sudah sejauh mana sobat benar-benar “mengalami”?


Baca Juga Artikel : Apa itu Diri Sejati Manusia

Pengalaman Jiwa dan Kebangkitan Spiritual

Pengalaman jiwa bukan sekadar cerita indah yang didengar atau dibaca. Ia adalah proses brutal dan jujur yang mengoyak zona nyaman, menumbangkan ilusi, dan membawa sobat ke titik puncak kebangkitan spiritual.


Di situ, sobat belajar untuk berdiri tanpa topeng, menerima segala kekurangan dan ketakutan, dan menemukan kedamaian batin yang hakiki. Inilah jiwa tenang yang autentik, yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang benar-benar berani mengalami.


Antara Diri Sejati dan Diri Palsu

Sobat, jika hanya memilih teori, maka sobat akan hidup dalam bayang-bayang diri palsu yang menolak pengalaman dan akhirnya malah membelenggu hidup dengan ketakutan dan kepura-puraan.

Sebaliknya, memilih untuk mengalami berarti siap mengalami perjuangan. Namun hasilnya adalah kebangkitan spiritual yang otentik dan jiwa tenang yang tak tergoyahkan oleh badai kehidupan.


Baca juga Artikel : Diri Sejati vs Diri Palsu 

Pilihan Sulit: Teori atau Pengalaman?

Jalan yang nyaman memang menggiurkan: kumpulkan teori sebanyak mungkin, bangun keyakinan lewat kata-kata. Tapi itu jalan diri palsu yang rapuh.


Jalan pengalaman jiwa adalah tantangan, penuh risiko dan perjuangan. Namun di sanalah letak kebebasan sejati dan kedamaian yang sesungguhnya. Disanalah Diri Sejati Menunggu untuk ditemukan


Sobat, jadi, mau terus jadi penonton dalam hidup sendiri, atau mau menjadi pelaku

yang penuh nyali?

Pilihan di tangan sobat.




Share on Google Plus

About Erlangga Asvi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar