Kenapa saat ini semua program
saya mementingkan pembentukan karakter dan sikap? Karena karakter diri dan sikap ini adalah sebuah hal yang utama, karakter diri
dan sikap adalah sebuah ekspresi dari pikiran dan hati kita.
Karakter adalah tabiat atau
kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem
keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu,
jika pengetahuan mengenai karakter diri dan
sikap seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana
individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Pengertian sikap (attitude)
adalah perasaan ( ini terjadi di dalam hati/jiwa/rohani ), pikiran ( ini
terjadi di dalam otak ) , dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih
bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya.
Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan. perasaan-perasaan, dan
kecenderungan untuk bertindak. Dalam pengertian yang lain, sikap adalah
kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek yang memiliki
konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap.
Tekanannya pada kebanyakan penelitian dewasa ini adalah perasaan atau emosi.
Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkah
laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Dengan memahami atau
mengetahui sikap individu, dapat diperkirakan respons ataupun perilaku yang
akan diambil oleh individu yang bersangkutan.
Apa hubungan antara hati –
pikiran – sikap dan karakter diri ?
Berawal dari hati/jiwa/rohani yang
merupakan fitrah manusia yang mengandung sifat-sifat dasar yang diberikan oleh
Tuhan dan memiliki potensi energi yang dapat memancar dan ditumbuhkembangkan.
Dapat kita gambarkan bahwa hati yang
merupakan potensi itu adalah dapat disamakan dengan sebuah batu permata yang
belum terbentuk, yang perlu dipotong, diasah dan digosok untuk dapat memancar
sebagai permata yang bersinar.
Memotong, mengasah dan menggosok
adalah wujud dari pembangunan karakter, dimana ada pengaruh lingkungan, ada
upaya mengaktualisasikan potensi dari dalam ( mengenai potensi diri ini anda
bisa membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul : Mengembangkan
Potensi Diri – Hukum Polaritas ) serta adanya internalisasi nilai-nilai
dari luar. Ini yang akan menghasilkan karakter diri atau batu permata yang
bersinar secara cemerlang. Karakter Diri
dan Sikap inilah yang akan melandasi sikap dan perilaku kita yang dapat
menghasilkan tampilnya perilaku seperti budi pekerti ataupun akhlak maupun
penampilan bermoral yang memiliki daya juang untuk mencapai suatu tujuan yang
mulia.
Jadi, seorang yang berkarakter tidak
cukup hanya sebagai seorang yang baik saja, tetapi orang berkarakter adalah
orang yang baik ( tenang jiwanya ) , mampu menggunakan nilai baik ( potensi
energi ) tersebut melalui suatu daya juang mencapai tujuan mulia yang
dicanangkan. Inilah yang saya sebut sebagai visi kehidupan, mengenai visi
kehidupan anda bisa membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul Tujuan
Hidup Manusia ).
Karakter Diri dan Sikap ini adalah sebuah ekspresi dari hati. Hati
atau jiwa yang tenang dapat memunculkan karakter yang baik, apalagi jika
dilatih dengan cara yang tepat. Bisa saya katakan jika karakter dan sikap ini
adalah sebuah hasil dari melakukan sebuah kegiatan kecil yang dilakukan
berulang kali sehingga menjadi kebiasaan.
Jika ingin hidup sukses lahir dan
bathin, jiwa dan raga, maka tidak ada pilihan bagi kita selain membentuk
kebiasaan sukses. Yakni kebiasaan kebiasaan yang bisa membawa kita pada
kesuksesan.
Kebiasaan adalah sebuah kekuatan
luar biasa yang membentuk karakter diri dan sikap seseorang sehingga bisa
mendapatkan keberhasilan dalam hidupnya. Kebiasaan yang baikdan produktif akan
membuat karakter dan sikap yang tepat, yang akan bisa mengakomodir datangnya
keberhasilan dalam hal yang diinginkan, dalam mencapai misi hidupnya, menggapai
visi hidup yang hakiki.
Kebiasaan yang buruk bisa
menyebabkan turunnya produktifitas, matinya kreatifitas, dan pada gilirannya
menjadi faktor penghambat kesuksesan hidup. Jika kita terbiasa bermalas malasan
duduk di sofa empuk sembari makan camilan, jangan pernah berharap keberhasilan
akan datang. Untuk berhasil diperlukan usaha dan kerja keras. Dan kita bisa
bekerja keras karena terbiasa, selanjutnya kita akan bisa bekerja dengancerdas,
tidak hanya mengandalkan otot dan pikiran saja, tetapi juga memanfaatkan
pitensi energi yang ada di dalam diri kita. Tanpa kebiasaan kerja keras yang
cerdas, maka rintangan sedikit saja akan membuat kita cepat berhenti berusaha. Agar
kerja keras bisa menjadi kerja keras yang cerdas maka mulailah untuk membuat
perencanaan. Buatlah perencaan mengenai visi dan misi hidup, kemudian
kembangkan dan tulislah pada sebuah jurnal. Kenapa anda harus memiliki rencana?
Anda bisa membacanya di artikel saya sebelumnya : Membuat
Rencana Masa Depan Yang Lebih Pasti
Karakter diri dan sikap adalah sebuah hasil dari kebiasaan yang
kita lakukan selama bertahun tahun. Kerja keras yang cerdas merupakan sebuah
strategi jitu yang bisa muncul karena ketenangan yang ada di dalam diri kita.
Bagaimana cara untuk memiliki karakter diri dan sikap yang tepat yang
bisa menjadi magnet kesuksesan? Untuk mempunyai karakter diri dan sikap yang
tepat maka mulailah dari membuat sebuah kebiasaan. Bagaimana kita berjalan,
bagaimana kita berbicara, bagaimana kita bersikap, bagaimana kita berpikir,
bagaimana kita merasakan, sebagian besarnya tergantung kebiasaan.
0 comments:
Posting Komentar