Banyak orang yang berusaha kembali kepada Tuhan, banyak cara
ditempuh. Mereka yang belajar ilmu spiritual pastilah paham, bahwa kembali
kepada Tuhan tak harus menunggu matinya badan fisik, karena ketika saat itu
tiba, maka waktu sudah terlambat. Sekaranglah saatnya, ketika masih hidup,
ketika masih banyak waktu untuk bisa memperbaiki kualitas jiwa dan bermanfaat
untuk alam semesta yang lebih baik.
Mereka yang belajar dan
menerapkan ilmu spiritual berbasis kesadaran akan paham, bahwa kesadaranlah
yang akan bisa kembali kepada Tuhan,
tapi bagaimana caranya? Karena metode untuk melakukan hal tersebut seringkali tak
dibagikan kepada khalayak umum. Ada yang sudah beruntung untuk mendapatkannya,
tetapi metodenya juga terlalu sulit untuk dilakukan, hanyalah orang-orang
tertentu yang memiliki bakat yang bisa, ada juga yang sudah berhasil
mendapatkan metodenya tapi sayangnya juga masih terjebak kepada kultus individu
kepada sesama mahluk.
Ilmu spiritual berbasis energi,
atau saya sebut sebagai ilmu energi spiritual nusantara akan membawa anda
kepada kesadaran Tuhan dengan waktu yang relatif cepat, ilmu ini tak mengenal
level atau tingkatan, sehingga anda bisa memanfaatkan waktu dengan efektif dan
efisien. Tak ada ritual ritual yang memberatkan, karena para fasilitator akan
mengkondisikan diri anda sehingga anda memiliki bakat spiritual, proses
pengkondisian hanya memakan waktu satu jam saja, setelah itu, anda bisa memaintenance
sendiri dengan berlatih secara mandiri, maintenance yang dilakukan akan membuat
level kesadaran anda bisa terjaga dnegan baik, sehingga bisa berpindah dengan
cepat dari kesadaran fisik ke kesadaran jiwa dan kemudian kesadaran Tuhan yang
ada dalam diri. Perpindahan kesadaran ini akan bisa anda kendalikan sendiri
sesuai dengan kondisi yang anda hadapi sehari harinya.
Kembali kepada Tuhan akan menjadi
sebuah keharusan yang bisa anda dapatkan kenikmatannya, Tuhan telah memberikan
kepada kita sebagian kecil dari dirinya, bagian tersebut yang saya sebut sebagai
percikan cahaya Tuhan di dalam diri. Bagian inilah yang harus kita dapatkan
hubungan atau koneksi yang konstan setiap harinya, jika bisa terhubung kebagian
ini maka komunikasi kepada Tuhan akan menjadi “mulai” bisa dilakukan.
Baca artikel : Kesadaran
membuat kebahagiaan sejati muncul
MANUSIA SEMAKIN TERPISAH DENGAN TUHANNYA.
Sewaktu bayi lahir, ubun-ubun masih lunak, sistem informasi alam semesta masih berfungsi baik. Kondisi jiwa masih murni, hubungan manusia dengan Tuhan sangat dekat.
Seiring bertambahnya usia, tulang
daerah ubun2 mengeras, sistem tertutup, seolah anda terpisah dengan Tuhan. Jiwa
terkotori seiring dengan perkembangan fungsi jiwa : Ego-Amarah-Keinginan yang
semakin meningkat. Level persepsi kesadaran anda masuk pada kesadaran fisik
atau Diri palsu.
Level kesadaran diri palsu inilah
yang membuat kita merasa tak mungkin kembali kepada Tuhan, merasa tak mungkin
berkomunikasi kepada Tuhan.
Persepsi manusia pada level
kesadaran fisik, adalah terpisah dengan Tuhannya. Mondar-mandir dengan segala
cara mencari TuhanNya, tidak pernah ketemu. Sudah belajar Agama, dari SD -
Perguruan tinggi, bahkan ajal hampir tiba juga tidak ketemu Tuhan. Lebih celaka
lagi, untuk kemuliaan, kolaborasi dengan mahluk halus, yang justru mengotori
jiwa. Kondisi seperti ini menyebabkan manusia semakin terpisah dengan Tuhannya.
Baca artikel : Diri
sejati melawan diri palsu
Diperparah lagi, oleh mahluk
mahluk dari tiap dimensi yang mengambil keuntungan dari kondisi ini, mereka melakukan
usaha yang sistematis dan terencana untuk menjauhkan manusia dari Tuhan untuk
keuntungan mereka sendiri. Mereka membuat kita merasa lebih dalam dan lebih tak
mampu untuk kembali kepada Tuhan dengan sebenar benarnya.
Tuhan menciptakan bangsa manusia
tentu ada tujuannya. Lahir sebagai manusia, adalah fase terdekat untuk dapat
mengenal dan kembali ke asal yaitu Tuhan YME. Potensi istimewa ini harus kita
cermati agar bisa merealisasikannya. Ternyata konsep dasarnya adalah Mudah, yaitu
kembali seperti bayi.
Bayi, jiwanya murni, dan sistem
informasi alam semestannya berfungsi dengan baik.
Baca artikel : Cahaya
diatas cahaya
Mari kembali menjadi bayi yang mudah untuk kembali kepada Tuhan, karena pada bayi sistem kesadaran diri palsu belum mendominasi. Mudah saja bila anda memiliki metodenya, walaupun......anda memiliki metodenya tapi tak pernah berlatih, ya sama saja hasilnya.
Beruntunglah bagi mereka yang
sudah mulai belajar spiritual yang sebenarnya, beruntung bagi mereka yang sudah
mulai mengkonfirmasi jalan cahaya ( cahaya diatas cahaya )kepada Tuhan. Mari
jaga kesadaran Tuhan dalam diri, mari konsisten melatih diri, mari kembali
menjadi bayi, dimana bayi tak dikendalikan oleh diri palsunya, energi dari kesadaran
Tuhan melingkupi dan membuat setiap lapisan jiwa menjadi suci, ketika suci (
bersih dari energi negatif – mengkondisikan diri dengan metode c*qs ) maka
hubungan yang nyata ke bagian percikan cahaya Tuhan bisa didapat, hubungan yang
membuat munculnya proses transformasi kesadaran, sampai pada kesadaran Tuhan.
Mari kembali kepada Tuhan dengan
sebenar-benarnya.
0 comments:
Posting Komentar