Cahaya Tuhan adalah
sumber energi murni bagi setiap mahluk ciptaan, energi murni yang bisa
digunakan setiap saat oleh kita sebagai manusia dalam berbagai macam aktifitas.
Jika energi murni ini bisa kita serap dan kita gunakan dalam kondisi jiwa
tenang, untuk hal hal yang baik, maka energi murni ini akan bertransformasi
menjadi energi positif. Sebaliknya, akan menjadi energi negatif bila kita
gunakan tidka dalam kondisi yang tenang, maka akan menghidupkan diri palsu.
Setiap
mahluk memiliki Cahaya Tuhan ( atau
dikenal juga sebagai cahaya allah, cahaya suci/divine light, cahaya diatas
cahaya, dan banyak lagi sebutan/istilah dari bebragai macam budaya/tradisi )
dalam dirinya. Begitu juga diri kita, memiliki cahaya ini- tersimpan dalam
bagian yang disebut sebagai Percikan Cahaya Tuhan di dalam diri ( dikenal juga
sebagai ruh,..dll ).
Sumber
energi ini diberikan Tuhan kepada manusia. Cahaya ini membawa semua atribut
dari Tuhan, misalnya saja atribut sifat sifatNya, atribut kehendakNya, atribut
rahasiaNya, dan banyak lagi lainnya.
Semua
mahluk yang ada bersumber dari Cahaya Allah ini. Semua tanpa terkecuali.
Energi
yang terkandung dalam Cahaya Tuhan di dalam diri ini tak ada habisnya, dan bisa
digunakan kapan saja dan dimanapun dalam kondisi appaun oleh siapapun yang bisa
mengaksesnya. Dalam kondisi yang normal, kita bisa menggunakan energi ini, tapi
tak optimal, jika kita bisa mengalami proses awakening, atau ada seseorang
sebagai fasilitator yang menyambungkan kepada bagian tersebut, maka kita bisa
menggunakannya dengan optimal.
Jika
proses awakening dilakukan dengan cara yang tepat, maka kita semua bisa
menggunakan energi dari cahaya ini untuk meningkatkan kesadaran – sehingga bisa
berkomunikasi dengan Tuhan, memperbaiki kualitas
diri, sehingga pada akhirnya kita bisa lebih memahami kehendakNya. Jika paham
kehendakNya, maka kita bisa mulai menjadi kepanjangan tanganNya, berbuat hal
hal yang selaras dengan hukumNya yang ada di dalam semesta.
Baca artikel
: Cahaya
diatas Cahaya
Inilah
bagian dari Tuhan yanga da di dalam diri kita, jika kita bisa terhubung dengan
bagian tersebut, maka kita juga bisa terhubung dnegan tuhan. Sama seperti
smartphone kita, bila tak ada simcardnya maka tak akan bisa digunakan untuk
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Cahaya suci dalam diri kita inilah
simcard kita, simcard yang bisa kita pergunakan untuk berhubungan dengan Tuhan
Yang maha Esa.
Karena
semua yang ada di alam semesta ini adalah berasal dari Cahaya Tuhan, maka akan
ada esensi Tuhan juga yang menempel di fisik mahluk mahluk ini. Energi yang
kita ambil dari setiap benda yang ada di alam semesta, juga ada esensi Tuhan
nya.
Boleh
juga kita mengharapkan energi dari alam semesta, tapi harus diingat bahwa di
dalam diri kita juga ada sumber energi yang tak terbatas jumlahnya. Energi yang
Murni, yang akan menjadi positif – bila kita bisa menggunakannya dalam kondisi
jiwa yang tenang, jika tidak maka energi murni itu akan bertransformasi menjadi
energi negatif, karena terkena induksi dari Diri Palsu kita sendiri.
Cahaya memiliki
makna spiritual yang sarat makna, ini terkait dengan malaikat dan mukjizat.
Malaikat sering muncul sebagai makhluk cahaya, dan mereka menggunakan energi
elektromagnetik cahaya ketika bepergian ke dan dari Bumi dan surga. Peristiwa
ajaib, seperti penampakan, sering menampilkan cahaya yang muncul dalam
cara-cara supranatural.
Cahaya
memainkan peran mendasar dalam penciptaan. Banyak kisah penciptaan mengatakan
bahwa Tuhan menciptakan cahaya sebelum hal lainnya. Sejak Tuhan menciptakan
cahaya, energi yang berasal dari cahaya telah menyalakan kehidupan di planet
kita. Ekosistem Bumi bergantung pada cahaya dari matahari, karena tanaman
menggunakan sinar matahari untuk membuat makanan bagi diri mereka di daun
mereka, sementara hewan dan orang yang lebih tinggi dari rantai makanan
mendapatkan energi dari tanaman.
Jadi,
secara rohani, cahaya ( yang saya maksud adalah cahaya yang berasal dari cahaya
Allah, yang ada di dalam diri kita juga – dikenal sebagai Percikan cahaya Tuhan ) terkadang menjadi simbol
kehidupan yang berasal dari pencipta yang mengasihi yang peduli pada
penciptaan. Sama seperti semua makhluk hidup di Bumi membutuhkan sinar matahari
untuk tumbuh secara fisik, orang-orang membutuhkan cahaya hubungan yang penuh
kasih dengan sang pencipta - Tuhan - untuk tumbuh secara spiritual. Inilah
energi murni untuk tumbuh dan berkembang bagi segenap mahluk.
Cahaya
sering dikaitkan dengan kebijaksanaan. Kata "enlighten" berarti
memberikan pengetahuan atau pemahaman (terutama wawasan spiritual) kepada
seseorang. Ketika orang terinspirasi oleh ide-ide kreatif baru, mereka
berbicara tentang "bola lampu" yang menyala untuk mereka. Jika mereka
telah mendapatkan perspektif yang lebih baik tentang suatu situasi, mereka
mengatakan bahwa mereka dapat melihatnya “dalam cahaya baru.” Secara spiritual,
cahaya berarti kebenaran dari sisi baik dari alam roh mengatasi kebohongan dari
sisi jahat spiritual dunia. Orang-orang yang tercerahkan secara spiritual
memiliki kebijaksanaan untuk memilih kebenaran atas penipuan dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Cahaya Tuhan adalah sumber segala kebaikan bagi para
mahluknya termasuk kita ini. Cahaya Tuha n adalah sumber energi utama yang tak
ada habisnya, yang bisa kita pergunakan kapan saja dan dimana saja, untuk
situasi apapun.
Baca
artikel : Cara
memanfaatkan cahaya Tuhan di dalam diri
Teks-teks
agama utama dunia menggunakan cahaya sebagai simbol untuk kebijaksanaan,
mendorong pembaca untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan
untuk menerangi jalan spiritual mereka melalui kegelapan dunia yang jatuh dan
penuh dosa. Sama seperti cahaya memantulkan cermin untuk membantu orang melihat
diri mereka sendiri, orang yang setia dapat terlibat dalam refleksi spiritual
untuk melihat keadaan jiwa mereka, memotivasi mereka untuk mencari lebih banyak
kebijaksanaan spiritual. Proses Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada mereka
yang mencarinya adalah sesuatu yang ajaib karena mengubah orang menjadi lebih
baik dengan cara yang mendalam.
Cahaya Tuhan adalah
Simbol Harapan bagi segenap mahluknya.
Cahaya
juga merupakan simbol harapan spiritual. Di banyak agama dunia, cahaya
menandakan keselamatan dari kegelapan dosa. Orang percaya mendapatkan
kepercayaan dari mengetahui bahwa membiarkan cahaya iman mereka bersinar di
dunia yang gelap dapat membawa perubahan nyata menjadi lebih baik dalam hidup
mereka. Lilin yang sering ringan pada saat berdoa untuk harapan menciptakan
perubahan dalam situasi yang tampaknya tanpa harapan.
Beberapa
hari raya keagamaan utama menggunakan cahaya untuk merayakan kekuatan harapan
spiritual. Pada hari Natal, orang Kristen menghias dengan lampu listrik untuk
melambangkan Yesus Kristus sebagai terang dunia, sang juru selamat. Selama
Diwali, umat Hindu merayakan harapan kemenangan rohani melalui pertunjukan
kembang api dan lilin. Hari raya Yahudi di Hanukkah merayakan harapan bahwa
orang-orang Yahudi berasal dari mukjizat kuno Hanukkah.
Cahaya
mengatasi kegelapan di alam fisik karena foton dalam cahaya dapat menghilangkan
kegelapan tetapi kegelapan tidak bisa menghilangkan cahaya. Prinsip ini dapat
dilihat hanya dengan memasuki ruangan gelap dan menyalakan lampu senter di
sana. Cahaya akan terlihat di tengah-tengah
Baca
artikel : Perjalanan
spiritual ke dalam diri
Tentunya
anda ingin mengetahui dan juga mendapatkan Cahaya Suci dari Sang Maha Esa yang
ada di dalam diri kita bukan? Sebagai informasi untuk anda, bagian bagian dari diri
kita yang berhubungan dengan konteks cahaya tuhan ini adalah, ( dimulai dari
bagian paling luar ) : Otak – Pikiran – Jiwa ( 7 lapis jiwa ) – Percikan Cahaya
Tuhan ( 3 lapisan ).
Untuk
sampai ke bagian yang dikenal sebagai ruh tersebut, kita harus melewati
banyak bagian, perjalanan ini akan
menjadi sangat panjang dan bisa jadi penuh rintangan. Bagi mereka yang
mengikuti program 3 saya – yaitu workshop privat energi spiritual selama 2- 3
hari di Jogjakarta, akan bisa terhubung ke bagian Cahaya Tuhan tersebut. Jika usdha terhubung maka nad asendiri yang
harus mmerawat hubungan tersebut agar bisa selalu optimal dan bisa mengakses
energi murni untuk membersihkan diri, memperbaiki kualitas diri, serta menolong
orang lain. Link ke informasi program 3
ada di bawah ini :
0 comments:
Posting Komentar