Belajar spiritual adalah belajar menjadi manusia yang sejati, manusia yang ternyata biasa saja, yang masih membutuhkan bimbingan dari Sang Guru Sejati. Sang Guru yang ada dalam diri, yang membimbing manusia kembali pada rumah sejatinya, asalnya yang sejati.
Karena manusia berasal dari Tuhan, maka kepada Tuhan juga manusia akan kembali, dan...oleh Tuhan juga manusia dibimbing ketika sedang berjalan di jalur kehidupannya.
There is One True Master,
Its the Guiding Spirit of all Souls, Who constantly leads His followers towards the Divine Light.
Hanya ada Sang Guru Sejati yang akan membimbing dan mengajar dalam proses belajar spiritual, dia ada dalam diri kita semua, dia lah sang Cahaya Pembimbing dari semua Jiwa, Yang secara konstan memimpin para pengikut-Nya menuju Cahaya Terang.
Para Pecinta Tuhan ( Sufi ) memahami bahwa Tuhan adalah sumber dari semua pengetahuan, inspirasi, dan bimbingan, dan manusia adalah media yang dipilih Tuhan untuk menyebarkan pengetahuanNya tersebut ke segenap penjuru dunia. Dia menanamkan pengetahuanNya melalui seseorang manusia yang sama dengan manusia yang lain, tetapi Tuhan hadir selalu dalam kesadarannya.
Inilah manusia yang sudah mengalami pencerahan spiritual, manusia yang belajar spiritual langsung dari sang Guru Sejati, sehingga setiap saat interaksi antar kesadaran ( antara kesadaran logika - kesadaran jiwa - kesadaran spiritual ) hadir dalam dirinya, dialah manusia yang matang jiwanya, karena hanya Jiwa yang matanglah yang bisa dan akan menarik berkat dari surga - zona ilahiah, dan Tuhan memilih manusia itu sebagai juru bicaranya, Tuhan berbicara kepada jiwa yang lain melalui jiwa itu.
Meskipun Tuhan bisa berbicara melalui segala hal, namun untuk berbicara ke telinga banyak orang yang tuli, perlu bagi Dia untuk berbicara melalui bibir manusia. Ini karena manusia masih memerlukan sosok, pikiran manusia memerlukan sosok yang nyata dan bisa disentuh oleh indera dan jemarinya untuk membuatnya PERCAYA.
Tuhan telah melakukan ini sepanjang sejarah manusia, setiap guru besar di masa lalu telah menjadi Roh Penuntun yang menghidupi kehidupan Allah dalam wujud manusia. Dengan kata lain, kedok - samaran manusiawi mereka terdiri dari berbagai mantel yang dikenakan oleh orang yang sama, yang tampak berbeda pada setiap mantel. Siwa, Buddha, Rama, Krishna di satu sisi, Ibrahim, Musa, Yesus, Muhammad di sisi lain, dan banyak lagi, dikenal atau tidak dikenal dalam sejarah, selalu satu dan orang yang sama. Kesadaran Tuhan hadir dalam diri tiap jiwa itu, kesadaran Tuhan inilah Sang Guru Sejati bagi manusia. Inilah partikel Tuhan yang bisa lebih mudah digapai, inilah jalan trabas langsung menuju kehadirat Tuhan. Sang guru ini juga diberikan langsung oleh Tuhan kepada manusia.
Mereka yang melihat orang itu dan mengenal-Nya mengenali-Nya dalam bentuk atau kedok - samaran apa pun; mereka yang hanya bisa melihat mantel ataus samaran itu bisa jadi akan tersesat. Oleh karena itu, bagi para pecinta yang belajar ilmu spiritual yang tepat, beranggapan hanya ada satu Guru Sejati, betapapun berbedanya Dia mungkin dinamai pada periode sejarah yang berbeda, dan Dia datang dan terus-menerus datang untuk membangunkan umat manusia dari tidur ilusi kehidupan ini, dan untuk membimbing manusia maju menuju kesempurnaan ilahi.
Baca juga artikel terkait :
Belajar Spiritual 5 - Memahami Bekerjanya Ruh Semesta
Seiring perkembangan para pecinta dalam belajar ilmu spiritual cinta, dan seiring semakin dewasanya kesadaran jiwa dan kesadaran spiritual nya, maka dalam pandangan ini, sang pecinta mengakui Guru Sejatinya selalu hadir, selalu ada, tidak hanya pada orang-orang suci, tetapi juga dalam bijaksana, dalam kebodohan, pada orang suci dan dalam orang berdosa, para pecinta yang tak pernah lelah belajar ini tak akan pernah membiarkan sang Guru Sejatinya hilang dari pandangan mata batin dan mata fisiknya.
Kata dalam bahasa Persia untuk Guru adalah Murshid. Para pecinta mengakui adanya Mursyid di semua makhluk di dunia, dan siap untuk belajar spiritual - menimba ilmu tentang kehidupan dan tentang cinta - dari mereka yang sudah tua dan muda, terpelajar dan tidak terpelajar, kaya dan miskin, tanpa mempertanyakan dari siapa ia belajar.
Kemudian para pecinta mulai melihat cahaya Risalat, obor kebenaran yang bersinar di hadapannya dalam setiap makhluk dan benda di alam semesta. Jadi dia melihat seorang yang Membawa Pesan Ilahi, dia melihat identitas Tuhan yang hidup di dalam identitas manusia yang ada di hadapannya. Jadi para pecinta Tuhan melihat visi tentang Tuhan, keilahian yang disembah, dalam imanensi-Nya, terwujud di alam, dan kehidupan sekarang menjadi wahyu yang sempurna baginya baik di dalam maupun di luar.
Para pecinta hanya mengklaim kehebatan dari satu guru saja, dialah sang guru sejati yang ada pada tiap diri para murshid yang telah memberikan kebaikan bagi para pecinta.
Tapi jika dalam belajar spiritual ini para pecinta gagal dalam memahami dirinya sendiri, gagal berkawan dan memahami serta mengendalikan DIRI PALSUNYA SENDIRI ( DIRI PALSU ; dikenal juga sebagai nafsu, atau yang saya sebut sebagai lapisan lapisan jiwa - Jiwa Ego - Jiwa Amarah - Jiwa Keinginan - Asumsi/Persepsi Pikiran ), maka yang terjadi adalah akan bermunculan banyak kelompok, banyak golongan, banyak faksi, yang pada akhirnya memicu pertengkaran dan perang besar yang sudah dicatat oleh sejarah pada peradaban manusia.
Apa itu Spirit of Guidance - GURU SEJATI, dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: sebagaimana dalam diri manusia terdapat fakultas seni, musik, puisi dan sains, maka di dalam dirinya juga ada fakultas GURU SEJATI; lebih baik menyebutnya GUIDANCE SPIRIT karena itu adalah kemampuan tertinggi dari mana semua yang lain berasal.
Seperti yang kita lihat bahwa pada setiap orang ada beberapa fakultas seni, tetapi tidak semua orang adalah seniman, karena setiap orang dapat menyenandungkan sebuah lagu tetapi hanya satu dari seribu yang bisa menjadi dan merupakan musisi, jadi setiap orang memiliki fakultas ini dalam beberapa bentuk dan pada tingkat tertentu, tetapi SOSOK GURU SEJATI memang ditemukan di antara semua umat manusia - bukan hanya yang belajar spiritual saja, tetapi yang bisa mengaktifkan dan hidup bersamanya serta berlaku sebagai sang guru hanya sedikit saja.
Seorang penyair Sansekerta berkata, "Permata adalah batu, tetapi tidak dapat ditemukan semua tempat; pohon cendana adalah sebuah pohon, tetapi tidak tumbuh di setiap hutan; ada banyak gajah, tetapi hanya satu gajah yang menjadi raja, jadi ada manusia di mana-mana di dunia, tetapi manusia sejati jarang ditemukan. "
Sebenarnya ada banyak, tidak sedikit manusia sejati yang ada di sekitar, dari merekalah kita bisa belajar spiritual, dari mereka juga kita akan bisa disambungkan sampai pada sang Guru Sejati.
Waktu kita belajar spiritual, dan ketika kita bangkit di atas kemampuan yang ada pada tubuh fisik kita, karena kita menggunakan kemampuan yang ada pada tubuh etherik - jiwa mengikuti panduan dari Sang Guru Sejati yang menjadi Navigator Kehidupan kita, kita akan menemukan bahwa itu disempurnakan dalam wujud sang Bodhisatva, Sang guru spiritual suci atau utusan suci Ilahi - seorang yang bisa menerangi yang lain yang ada di sekitarnya - bahkan menjadi penerang zaman, ini ada di level yang berbeda, bukan hanya guru untuk diri anda saja, tapi juga guru bagi banyak jiwa yang lain, atau bahkan jiwa mahluk lain yang berbeda levelnya dibanding manusia. Bisa jadi sang Bodhisatva akan mencerahkan jiwa yang berada di dimensi lain, sangat mungkin terjadi, karena dia lah sang utusan resmi Ilahi.
Baca juga artikel terkait :
Belajar Spiritual 6 - Cuma Kamu
Ada pepatah mengatakan bahwa seorang pembaharu adalah anak peradaban, tetapi nabi adalah bapaknya. Semangat ini selalu ada, dan tetap selalu ada; dan dengan cara ini dari waktu ke waktu pesan dan kehadiran Tuhan telah diberikan dan sampai pada manusia.
Beruntunglah kita yang hidup di zaman ini, dimana bisa belajar spiritual dengan baik, karena adanya sang pembaharu, yang mengajarkan secara langsung secara fisik turun temurun, atau langsung secara batiniah sebuah jalan spiritual, ilmu spiritual yang benar yang membuat sang GuruSejati menjadi aktif dalam waktu yang efektif dan efisien.
Guru Sejati yang memandu kita secara interaktif setiap saat ( bukan hanya nanti - tapi sekarang - saat ini ), membawa kita langsung ke zona ilahiah, zona dimana sang Maha Cinta - Sang Kekasih Sejati berada menunggu kita, rumah kita yang sejati, asal muasal dari diri kita ini.
Doa dan energi untuk semua pecinta yang belajar spiritual dari ilmu spiritual yang sejati yang berasal dari rantai emas Sang Pembaharu di setiap zaman.
.
Doa dan energi serta hormat yang mendalam untuk semua pembaharu zaman.
Cinta, Kasih, Sayang serta Kangen bagi Sang Kekasih Pujaan Hati.
Rileks..Tenang..Damai..Suci..Bahagia..Hadirmu..Segalaku
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
(...sholawat nariyah )
Ayo nikmati cinta
Di tiap denyutan jantungmu sendiri
[ Erlangga Asvi ]
Baca kisah "Sang Pecinta" yang berikutnya :
0 comments:
Posting Komentar