Kesadaran Diri adalah aspek diri kita yang menggunakan pikiran dan pengalaman yang kita terima untuk membangun kerangka konseptual tentang kehidupan.
Melalui pengalaman hidup yang kita dapatkan dan apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman pengalaman yang dialami, kita mulai menciptakan filosofi hidup yang membenarkan tindakan dan mengarahkan usaha kita ke arah tujuan yang semakin tinggi.
Setidaknya inilah tujuannya, tetapi ada begitu banyak diantara
kita yang belum menggunakan kekuatan kesadaran diri, membiarkan potensi
kesadaran ( kesadaran logika – 7 lapis kesadaran jiwa – 3 lapis kesadaran ruh )
tetap tertidur selama perjalanan hidup kita.
Baca juga artikel :
Kesadaran
Diri Dalam Permainan Tuhan
Pikiran diberikan secara cuma-cuma kepada semua orang. Pengalaman hidup dijamin bagi mereka yang sedang transit di dunia ini. Potensi kesadaran diri sama-sama hadir bagi semua manusia, tetapi latihan kesadaran bergantung pada keinginan masing-masing orang.
Secara umum, kebanyakan orang
pada masa ini hidup dalam keadaan teralihkan dari kesadaran jiwa dan kesadaran
ruh, hmmmmm….. begitu juga dnegan
kesadaran logika, apakah diantara kita ini sudah banyak yang sadar dengan
pikirannya sendiri? Saya…seringkali masih harus mengingatkan diri sendiri agar
selalu melatih diri agar bisa mudah masuk kedalam kesadaran jiwa tenang,
supaya…..bisa sadar akan diri sendiri, akan pikiran saya sendiri, akan lapisan
dari jiwa saya sendiri.
Seringkali saya, kita ini, sibuk dengan 1001 tugas, jika sedang waras sesekali kita bertanya-tanya mengapa kita ada di sini dan apa tujuan
dari semua ini.
Latihan kesadaran membutuhkan periode introspeksi, refleksi,
dan evaluasi diri yang sering. Satu-satunya cara para pelaut zaman kuno
menyeberangi lautan dan mencapai tujuan mereka adalah melalui pemeriksaan terus
menerus selama perjalanan mereka, dengan bantuan bintang-bintang dan
tanda-tanda alam lainnya. Demikian pula, satu-satunya cara di mana manusia
dapat mencapai takdirnya yang kekal adalah melalui pemeriksaan diri ( latihan
dan transformasi kesdaran diri ) yang terus menerus dan penegasan akan darimana
asal kita dan kemana kita kembali nantinya.
Baca juga artikel :
Kesadaran
Diri – Hidup Adalah Permainan Energi
Fisik kita tidak kekal, ada expired date nya…. Tapi
jiwa/soul ? dibuat memiliki umur yang sangat panjang, sampai sampai seperti
kekal, abadi, sampai takdir sejati membuat sang jiwa bisa kembali sepenuhnya
kepada Asalnya, Penciptanya, Kekasihnya, Gustinya, Tuhannya.
"Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"
Sesungguhnya
kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali.
Dan seperti bintang-bintang
yang menunjukkan arah kepada para pelaut zaman kuno, di dalam setiap manusia
ada Percikan Cahaya Tuhan ( Ruh ) yang
menjadi GPS – God Positioning System - Navigator yang terus-menerus menunjukkan
jalan menuju takdir yang sempurna, kesempurnaan dan kemuliaan.
Itu adalah kehadiran Tuhan dalam setiap makhluk, yang menawarkan persahabatan, dukungan, bimbingan, dan secara efektif merupakan saluran komunikasi langsung kepada Tuhan.
Hanya dengan menerima bimbingan dari Hadirat Ilahi inilah seorang manusia belajar untuk mengarahkan usahanya menuju tujuan kekekalan dan akhirnya mulai mengatasi keterbatasan dari visi jarak pendeknya akan kehidupan yang hanya melibatkan kesadaran logika saja.
Latihan kesadaran diri, dengan panduan pengarahan
dari Sang Navigator ( Percikan Cahaya Tuhan ), mewakili upaya kreatif tertinggi
dari seorang manusia, dan menghasilkan penciptaan makhluk yang sama sekali baru
yang lebih harmonis dan selaras untuk alam semesta yang lebih baik -mahluk yang
baru yang merupakan kombinasi – kolaborasi antara manusia dengan Tuhan - yang
akan menjadi seorang peserta aktif dalam realita kehidupan yang saling
terhubung antara satu kesadaran diri dengan kesadaran diri dimensi
dengan dimensi lainnya, antara satu mahluk dengan mahluk lainnya, dan dalam terwujudnya
kehendak Tuhan di semesta ini. "
0 comments:
Posting Komentar