Mengendalikan emosi? Itu hanya bisa dilakukan dalam kesadaran jiwa tenang, Jika tidak, maka emosi-lah yang mengendalikan kesadaran kita, baik itu disadari atau tidak, baik itu dengan cara yang keras atau lembut.
Sudahkah anda masuk ke dalam kesadaran jiwa tenang untuk mengendapkan
dan mengendalikan emosi? Jika hanya dipendam, emosi itu akan beranak pinak,
dan suatu saat bila tanggul serta pembatas tak kuat lagi menahan, bagaikan air
bah dia akan meluap dan menyapu semuanya seperti air bah, layaknya tsunami.
Bagaimana Anda
mengisi ulang diri Anda sendiri, agar bisa berbicara dengan penuh semangat? Ini
adalah masalah yang layak untuk direnungkan. Tanpa arus kekuatan hidup ilahi
yang terus-menerus—penopang hidup Anda yang paling mendasar—Anda tidak dapat
berfungsi sebagai makhluk yang bergerak.
Kekuatan vital Tuhan ( dalam diri kita kekuatan vital ini
adalah energi spiritual ) tidak ada habisnya. Namun Anda mengalami gangguan
energi yang parah. Suatu saat Anda melambung tinggi, terangkat oleh arus emosi
positif, tetapi segera setelah surut, Anda mencapai titik terendah. Ini
menunjukkan bahwa alih-alih menguasai emosi Anda, Anda membiarkan mereka
memanipulasi Anda, merampok Anda dari energi berharga Anda dengan proses take
over yang tak menyenangkan, tak mengenakkan.
Baca juga artikel :
Mengendalikan Emosi Dengan Program Terapi Pembersihan Energi Negatif Jarak Jauh
Seringkali, sebuah insiden kecil memicu tsunami emosional
yang menghancurkan, bertindak sebagai penurunan simbolis yang menyebabkan ember
emosional Anda meluap dalam tumpahan buruk emosi bernanah yang belum diproses
yang telah menumpuk hingga titik puncak ledakannya yang berbahaya.
Hidup Anda akan jauh lebih produktif dan menyenangkan jika Anda rajin melakukan relaksasi energi sehingga mudah masuk ke dalam kesadaran jiwa tenang, ini adalah sebuah proses koreksi emosi. Anda selalu memiliki andil dalam bagaimana cara Anda beroperasi. Miliki itu! Alih-alih mengajukan alasan lemah ketika Anda gagal dalam tes pop-up, tetap teguh dalam tekad Anda untuk hidup dengan penuh kesadaran, yang sangat transformatif.
Emosi yang intens — tinggi atau rendah — mengacaukan kelenjar adrenal Anda, menguras energi Anda. Kestabilan emosi berjalan berpasangan dengan penguasaan spiritual.
Rileks dan Tenang , Sadar…kuasai diri
anda. Dengan tetap sadar diri, Anda mengurangi emosi yang tidak terkendali
dengan jiwa tenang yang membuat kekuatan pikiran Anda bisa dikendalikan. Mengendalikan
emosi adalah sebuah pengalaman spiritual yang dihadapi tiap individu.
Baca juga artikel :
Jiwa Tenang Batas Antara Surga Dan Neraka
Karena badai emosi membuat wadah manusia Anda tidak siap,
langkah-langkah keamanan apa yang telah Anda tetapkan untuk menangkal kejadian
yang melemahkan seperti itu? Ketika gelombang pasang tanpa henti menghantam
perahunya, Anda sebagai kapten harus tetap berada dalam kesadaran jiwa tenang,
ini adalah jalur komando anda untuk mengendalikan diri anda sepenuhnya. Tetap rileks
dan tenang untuk menghindari kepanikan sambil menghadirkan kehadiran komando
yang meyakinkan kepada kru anda.
Jika anda bisa segera tenang dan mengendalikan emosi,
mengembalikan keseimbangan diri anda, dalam kesadaran. Hadir penuh dan utuh
pada tiap momen kehidupan, akan membuat anda menjadi inspirasi pada sekitar
anda, atau paling tidak anda membuat diri anda sendiri paham bagaimana caranya menstabilkan
diri, dan selanjutnya itu akan direkam oleh memori dan bisaa direcall kembali
pada saat dibutuhkan. Beryukurlah, karena anda sudah membuat sebuah pola.
0 comments:
Posting Komentar