Bagian Ruhani adalah bagian yang
termasuk ke dalam diri sejati manusia, bagian ini terletak lebih dalam
dibandingkan bagian RAGA, Di bagian inilah terdapat Percikan Cahaya Tuhan,
bagian dari Tuhan yang diberikan kepada manusia sebagai sumber energi
kehidupan. silahkan dibaca artikel yang sebelumnya supaya anda lebih paham
lagi.
Artikel saya yang sebelumnya
berjudul Diri
Sejati Manusia 1: RAGA ( klik judul artikel tersebut agar anda bisa membaca
lebih banyak lagi pokok bahasan bagian RAGA ).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sedikit pembahasan dari artikel bagian 1 : ........................
2. RUHANI
Ruhani terdiri dua unsur yaitu :
Ruh dan Ani. Ruh dimaknai inti hidup, yang menyebabkan sesuatu hidup, hidup
dimaknai secara hakiki yaitu secara intern ataupun kalau
bercampur/bersinggungan/beresonansi dengan unsur ekstern menimbulkan energy
atau daya, hidup adalah enrgy, dan energy itu kekal yang berubah adalah kerena
adanya suatu factor penyebab sehingga menyebabkan perubahan frekuensi dan
vibrasinya menjadikan sifat energy berubah. Ujung perubahan energy/hidup pada
akhirnya kembali ke inti hidup atau ruh. Jadi dalam pengertian ini bumi, bulan,
bintang, batu, tanah pun hidup.
a.
RUH
Untuk memudahkan dalam proses
pemahaman, dapat diilustrasikan sebagai berikut : secara garis besar RUH
terdiri dari 7(tujuh) bagian perwujudan yaitu :
1.
Zat Tuhan, sumber segala sumber, termasuk sumber
Ruh.
2.
Ruh Wahana Tuhan. (Ya Rahman : Maha Pengasih).
3.
Ruh Tuhan (Rob : Raja Alam Semesta semua
makhluk).
4.
Ruh Wahana Ruh Suci. (Ya Rohim : Maha
Penyayang).
5.
Ruh Suci (Sumber ruh bagi ruh parsial/ruhani).
6.
Ruh Wahana Ruhani (popular disebut Hati/Qolbu).
7.
Ruhani (dari aspek wujud disebut Nurani).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penampakan Ruh paling luar yaitu,
ruhani atau nurani inilah “jati diri” bangsa manusia, bila menyadari asal usul
kesejatian manusia maka kita sadar bahwa asli kita adalah Nurani (makhluk
cahaya) atau Ruhani yang asal muasalnya dari Ruh Suci-Ruh Tuhan-Zat Allah.
Dalam ilmu energi spiritual
nusantara, selain pembahasan mengenai diri
sejati manusia dan bagian bagiannya, ada 3 pokok pembahasan, yang pada
akhirnya, pada prakteknya, anda akan langsung disambungkan kepada bagian
percikan cahaya Tuhan, setelah disambungkan oleh fasiltator, maka anda akan
bisa berlatih sendiri secara mandiri. Dengan latihan yang konsisten anda akan
bisa memahami tiap pokok bahasan ilmu spiritual energi ini.
Pokok bahasan pertama, dengan
ciri khas pemberdayaan energy spiritual atau energi ruhani, maka yang dibahas sampai
sebatas lapis luar (lapis ke-7) dari Ruh yaitu Ruhani.
Pokok bahasan kedua, fokus
bahasan pada ruh lapis 5 atau ruh suci.
Pokok bahasan ketiga, fokus
bahasan pada ruh lapis-3 atau Ruh Tuhan (Ruh Rabbani).
Anda tak usah khawatir, untuk
menempuh dan mempraktekkan serta mempelajari ilmu spiritual berbasis energi
kesadaran ini. bukannya melalui tahapan dari awal, bertingkat sampai pada
bagian akhir. Tapi justru dari akhir
dulu, dari ujung paling dalam dahulu, tersambung langsung kepada percikan
cahaya Tuhan di dalam diri.
Mengenal diri sejati manusia sesungguhnya adalah bagian awal saja, yang
berusaha digapai adalah bagian yang disebut sebagai percikan cahaya Tuhan,
karena dengan tersambung kepada bagian tersebut, kesadaran diri kita akan ber
transformasi, meningkat sampai pada kesadaran Tuhan. Silahkan baca artikel ini
supaya paham apa yang disebut sebagai : Kesadaran Tuhan
( klik judul artikel tersebut untuk membaca artikelnya )
b. ANI
Ani dimaknai pribadi/parsial dari
makhluk (bangsa malaikat, jin, hewan, tumbuhan, dan lain-lainnya). Ruhani yang
kita maksud adalah Ruh bangsa manusia, merupakan degeneratif kualitas dari Ruh
Suci dalam system Ruh. Ani yang berasl dari Ruhani ini membawa pesan-pesan
takdir lakon hidup dari Tuhan untuk manusia yang bersangkutan, Ani asal Ruhani
bergabung dengan Ani asal jasmani terjadilah apa yang disebut jiwa. Jadi Ani
adalah jiwa atau pribadi atau “Identitas Diri Sejati Manusia”.
c. JIWA
Jiwalah identitas diri sejati manusia di bumi ini, dan
sebagai kulit luar identitas diri, populer disebut KTP. Dan bila manusia
meninggal dunia maka sebutan nama jiwa berubah, populer disebut ROH atau ROH
Leluhur. Dalam konteks ini Roh sama dengan jiwa, hanya beda tempat, jadi Roh
tidak sama dengan Ruh,
Ruh lah yang menyebakan Roh/jiwa
itu hidup. Secara garis besar jiwa dibagi dalam 7(tujuh) bagian fungsi system
yaitu :
1.
Jiwa Suci (yaitu jiwa yang berbatasan dengan
ruhani/nurani).
2.
Jiwa Murni (jiwa yang mampu memahami kebenaran
apa adanya/murni)
3.
Jiwa Bijak (berfungsi adaptasi antara kebenaran
dan ketidakbenaran).
4.
Jiwa Tenang (jiwa yang tahu kebenaran dan
terlepas dari cengkraman nafsu)
5.
Jiwa Ego (persepsi yang salah atas identitas
diri, rajanya nafsu).
6.
Jiwa Amarah (panglimanya pasukan dari raja
nafsu).
7.
Jiwa keinginan (ekspresi kuasa raja nafsu,
semakin dipenuhi semakin menjadi).
Fokus upaya dari belajar
ilmu spiritual adalah bagaimana cara
persepsi kesadaran kita terlepas dari cengkeraman jiwa, terutama jiwa lapis 5,
6, dan 7 (nafsu negatif yang justru berada terdekat dengan wilayah raga atau
yang menguasai otak/pikiran)
Persepsi kesadarannya bukan di
wilayah pikiran dan juga bukan di wilayah rasa, tetapi diwilayah Ruh yaitu
Ruhani inilah yang disebut sebagai : Spiritualist
d. HATI
Hati/Qolbu adalah masuk wilayah
Ruh, yaitu Ruh Wahana Ruhani. Jadi sebelum ada perwujudan subyek ruh (Ruh Tuhan
; Ruh Suci ; Ruhani) selalu didahului Ruh Wahana, sebagai tempat untuk
bersemayam. Selain sebagai wahana, hati juga dilengkapi fungsi kesadaran dan
kecerdasan Ruh jiwa maupun pikiran.
Baca artikel : Kembali
kepada Tuhan dengan Kesadaran
Bersih atau kotornya hati sangat
dipengaruhi oleh aktivitas jiwa, hati yang bersih akan menghantar fungsi
kesadaran sampai pada kesadaran Ruh Suci, bahkan Ruh Tuhan.
Banyak pada Metoda atau laku dari
berbagai Perguruan atau tradisi, seseorang sukses belajar dan memahami diri sejati manusia dan menjadi seorang spiritualis
, tetapi pada umunya dicapai dalam waktu yang lama sekitar puluhan tahun, dan
yang banyak bersifat filosofis, filsafat ataupun doktrin belaka, sehingga efek
atau hasil yang diperoleh adalah Pemaham Pengetahuan Spiritualis/Ruhani, tanpa
daya atau energi Spiritual/Ruhani, pemahaman tanpa praktek akan menyebabkan
hilangnya kualitas, tidak ada daya atau energi yang bisa digunakan akan
menjadikan hambatan diri dalam bermanfaat untuk sesama.
Pada akhirnya, bukan hanya
pengetahuan terhadap diri sejati manusia
saja yang diperlukan, melainkan praktek langsung dalam mengenal dan
berinteraksi. Karena itulah, dapatkan ilmu spiritual yang tepat sehingga anda
bisa terhubung langsung dan berinteraksi dengan diri sejati, sehingga nantinya
anda akan mempunyai pengalaman yang membuat diri anda bermakna dalam hidup.
0 comments:
Posting Komentar