BannerFans.com

Energi Spiritual Simbolisme Kehadiran Tuhan

Taukah bila energi spiritual adalah salah satu simbol dari bahasa Alam Semesta? 

Sayapun baru sadar dan paham ketika artikel ini dibuat.

Semesta bercakap dengan kita dengan sarana energi, dan agar logika bisa paham muncullah berbagai macam simbol. Proses bagi logika dalam memahami simbol itu tak begitu saja dilakukan, perlu waktu dan begitu juga ketika akan menerapkannya dalam tindakan, perlu hadirnya kesadaran jiwa bijaksana.

Sepanjang sejarah budaya yang berbeda, orang sering menggunakan kata 'energi' dan 'kekuatan' untuk menggambarkan pengalaman mereka tentang interaksi dengan Tuhan, dewa, atau kekuatan spiritual lainnya. Beberapa budaya kuno, serta kontemporer mengidentifikasi keberadaan Tuhan, dewa dengan energi alam itu sendiri, seperti matahari, angin, kilat, atau letusan gunung berapi. 

Banyak juga budaya masyarakat percaya bahwa air yang mengalir adalah bentuk energi spiritual.

Dalam banyak Budaya, mereka memahami energi alam sebagai ekspresi Tuhan, bukan sebagai keberadaan Tuhan itu sendiri.

Bagi jutaan orang di seluruh dunia, energi Tuhan datang melalui pengalaman batin dari pikiran, hati, dan tubuh.

Misalnya, dalam budaya yang dipengaruhi oleh Budaya Kristianiti, Tuhan dianggap sebagai pencipta kekuatan alam dan dengan demikian berada dalam hubungan 'superior' (atau, 'supranatural') dengan alam. Agama lain melihat energi alam sebagai instrumen yang digunakan dewa, dewa, atau kekuatan spiritual lainnya untuk berkomunikasi dengan kehidupan manusia dan non-manusia.

Baca juga artikel : 

Energi Spiritual Sumber Kehidupan

Tiap Individu juga mengalami hubungan antara energi alam dan spiritualitas secara pribadi. Beberapa orang merasakan energi Ketuhanan dalam hasrat, motivasi, doa/pujian, hati nurani mereka sendiri--atau bahkan mimpi-mimpi mereka-yang membimbing mereka dalam hidup mereka.

Orang-orang Mirrar di benua Australia mengidentifikasi mimpi dan penglihatan mereka sebagai sumber energi batin. Banyak agama di dunia menyebut sumber energi spiritual yang diwujudkan ini sebagai 'jiwa'.

Intermezzo sejenak artikel ini kebetulan dibuat di hari jumat,…..harinya sholawat..

Apa coba yang saya dan anda rasakan dalam bahasa simbol sholawat, pujian kepada Rasulullah ini? Apakah energi spiritual akan hadir?

Allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin 
Nuridzati Wa Siri Saari fi Saairil asmaai wa shifaati 
wa ‘ala aalihi wa sohbihi wa sallim

Ya Allah curahkanlah rahmat keselamatan dan berkah pada junjungan kami Nabi Muhammad Saw yang merupakan cahaya Dzat (Allah Swt) dan merupakan rahasia yang mengalir pada seluruh nama serta sifat, dan curahkan pula salam sejahtera, berkah atas keluarganya juga kepada para sahabatnya.

( Sholawat Nuridzati )

Kerinduan Terhadap Sang Rasulullah memunculkan hadirnya “rasa illahi” yang tersembunyi dalam diri kita, itulah rasa yang muncul akibat aktifnya energi ilahi, divine energy, energi percikan cahaya Tuhan di dalam diri kita…

Coba deh bagaimana rasanya…..

 

Energi Spiritual dalam Budaya

Matahari adalah sumber energi yang penting untuk proses kehidupan di planet kita. Apalagi di daerah yang terik mataharinya dominan, misalnya di daerah daerah gurun pasir sana. Sejak dahulu kala, manusia telah mengenali hubungan antara matahari dan kehidupan ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa penyembahan matahari telah menjadi ciri umum kehidupan spiritual di banyak budaya manusia. Orang Mesir kuno menghormati dewa matahari bernama Ra. Kuil-kuil Mesir dibangun dengan bukaan di bagian atas sehingga sinar suci matahari bisa menyinari altar ritual dan memberikan energi spiritual untuk doa dan pengorbanan yang dilakukan di sana.

Penggambaran dewa matahari Mesir Ra, dengan cakram matahari bertumpu di atas kepala elang, di makam Nefertari (1298-1235 SM).


Orang Yunani Kuno juga menghormati dewa matahari, yang disebut Helios. Dalam puisinya, Homer (abad ke-8 SM) menggambarkan bagaimana Helios memulai dan mengakhiri setiap hari dengan mengendarai kereta empat kuda jantan bersayap melintasi langit.

Dewa matahari Yunani Helios di keretanya. Dari Kuil Athena (abad ke-4 SM).

Baca juga artikel : 

Energi Spiritual Dalam Aliran Darahku

Bagi banyak Penduduk Asli di belahan bumi utara, ritual yang berkaitan dengan penyembahan matahari secara tradisional terjadi pada bulan Juni, pada saat titik balik matahari musim panas (hari terpanjang dalam setahun). Penduduk asli Amerika Iroquois dan Sioux, khususnya, mengakui matahari sebagai kekuatan pemberi kehidupan. Setiap tahun anggota dari negara-negara ini melakukan Tarian Matahari yang membangun kembali ikatan antara mereka, Bumi, matahari, dan energi spiritual yang di pahami sebagai energi musim tanam baru.

Beberapa ritual festival Chhath Puja empat hari cukup ketat. Mereka termasuk puasa dan berdiri di air untuk waktu yang lama sambil memanjatkan doa ke matahari terbenam.

Saat ini, banyak orang Hindu India melanjutkan praktik kuno menyembah matahari terbenam. Pada festival Chhath Puja tahunan, umat Hindu berdoa kepada matahari, meminta kesembuhan, kemajuan, dan kemakmuran dalam hidup mereka.

               

Mungkin hubungan yang paling rumit antara energi dan spiritualitas disajikan dalam Taoisme Cina, sebuah tradisi keagamaan. Taois percaya bahwa energi spiritual, atau Qi, mengalir melalui seluruh alam. Ada dua cara di mana Qi diekspresikan: mode Yin yang menyimpan Qi, dan mode Yang yang melepaskan Qi.

Ini adalah simbol Tao kuno Yin dan Yang. Simbol tersebut menunjukkan pola berputar dari kekuatan yang berlawanan, namun seimbang dan bercampur yang membentuk energi universal Qi.

Keseimbangan yang tepat antara kekuatan penyimpanan 'negatif' Yin dan kekuatan pelepasan 'positif' Yang memastikan bahwa energi Qi yang sehat mengalir melalui segala sesuatu mulai dari organ tubuh manusia hingga salju di puncak gunung. Untuk Tao, energi alam tidak bergerak dalam urutan sebab dan akibat (sebagaimana dipahami dalam ilmu pengetahuan modern), juga tidak ada terpisah dari energi spiritual. Sebaliknya, semua energi secara bersamaan bersifat alami dan spiritual dan mengalir dalam pola melingkar yang dimodulasi oleh interaksi Yin dan Yang.

Baca juga artikel : 

Tebarkan Energi Spiritual Anda Sampai Pada Ujung Semesta

Taurat Yahudi dan Alkitab Kristen berisi banyak cerita tentang Tuhan yang menampakkan diri kepada manusia dalam berbagai bentuk energi. Misalnya, ketika orang yang tidak bersalah, Ayub, mempertanyakan mengapa Tuhan membiarkan dia menderita, Tuhan menjawabnya “dengan angin puyuh” (Ayub 38:1). Ketika Tuhan memanggil Musa untuk memimpin orang-orang Yahudi keluar dari perbudakan, Tuhan berbicara kepadanya melalui "api dari dalam semak" (Keluaran 3:1-6). Lima puluh hari setelah kematian dan kebangkitan Yesus, para rasul adalah

. . . semua di satu tempat bersama-sama. Dan tiba-tiba datang dari langit suara seperti angin kencang, dan memenuhi seluruh rumah di mana mereka berada. Kemudian tampak bagi mereka lidah-lidah seperti api, yang membelah dan berhenti pada masing-masing dari mereka. Dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus. . . (Kisah 2:1-4)

Dalam lukisannya tahun 1732 'Pentakosta', Jean II Restout menggambarkan Tuhan dalam angin yang bertiup dan dalam lidah api.

Dalam semua kasus ini, Tuhan tidak identik dengan energi alam, tetapi menggunakan energi spiritual ini sebagai cara berkomunikasi dengan manusia.

Masiha da banyak lagi sebenarnya di budaya budaya yang lain, maafkan bila hasil riset saya baru segini saja, lain kali saya akan sharing lagi mengenai ini. 

Sadarkah anda, suatu saat bila kita semua sudah mengalami, matahari, bulan, api adalah sebuah perlambang yang menggambarkan api kesadaran yang muncul dari proses pencerahan diri, pencerahan jiwa dan pencerahan spiritual… Dimana energi spiritual hadir, dan bisa dikonfirmasi oleh mata ( baik mata batin ataupun mata fisik ). Inilah sebuah kehadiran cahaya Tuhan dalam diri, cahaya diatas cahaya. Mari kita alami bersama….. Mari kita nikmati bersama bagaimana pengalaman selalu ditemani dan berinteraksi dengan Guru Sejati dalam diri kita masing masing.

 

Share on Google Plus

About Erlangga Asvi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar