BannerFans.com

Praktek Kesadaran – Hadir Sekarang – Mindfulness

Tehnik rileksasi energi yang saya kembangkan sejak 2012 adalah sebuah tehnik yang merupakan praktek kesadaran, sebuah cara untuk menghadirkan diri di saat ini, sekarang, bukan tadi atau nanti. 

Dengan energi sebagai sarananya, metode ini akan lebih gampang mengantar kesadaran pada kehadiran di saat ini, mengalami tiap momen yang sedang dihadapi, tentunya ini akan menjadi lebih mudah berkat aktifnya kesadaran jiwa tenang.

Kesadaran jiwa tenang adalah kuncinya, praktek kesadaran tanpa jiwa tenang mungkin akan menjadi sangat random, acak, sulit mengantar kita pada kehadiran di saat ini, atau malah membawa kita ke masa lalu yang membuat munculnya baper, ada juga overthinking, bisa juga malah membuat aktifnya kesadaran diri palsu ( jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan ). Beruntung kalo bisa latihan kesadaran atau mindfulness ini dengan sarana kesadaran jiwa tenang. 

Hadir di saat ini, membuat kita bisa memberikan yang terbaik untuk diri kita sendiri, ini sebuah cara yang sepertinya egois ya...

Tapi bagaimana mau memberikan yang terbaik kepada keluarga serta orang orang terkasih atau bahkan dunia jika diri kita saja tak tertolong,....yekan....

Kapan terakhir kali kita memberikan kehadiran sepenuhnya pada anak dan istri, kepada orang orang terkasih? Mungkin secara fisik kita hadir di saat itu, tapi kemana pikiran dan perasaan kita? Sibuk memikirkan nanti dan besok? Sibuk memikirkan apa yang mau dikerjakan nanti dan besok? Sibuk mengantisipasi apa yang terjadi? Sibuk menganalisa asumsi pikiran? Atau juga sibuk dnegan gadget?

Living in the momment, hidup di saat ini, pada kejadian yang sedang terjadi saat ini, disebut juga sebagai mindfulness, atau kehadiran di saat ini.

Saya pribadi, mungkin tidak secerdas dan sejago mereka yang bisa dengan benar melatih kemampuan multi tasking, mengerjakan itu ketika sedang disini saat ini, mengerjakan banyak hal secara bersamaan, bisa membagi fokus pada ini dan itu, serta semua pekerjaan yang dikerjakan saat ini secara bersamaan bisa maksimal dan optimal hasilnya. Tidak, saya bukan orang yang seperti itu.

Baca juga artikel : 

7 Contoh Praktek Kesadaran Dalam Keseharian

Dengan latihan kesadaran saya malah tidak bisa melakukan banyak hal secara bersamaan, energi yang saya miliki sangat terbatas, karena ketika saya ada di saat in, maka pikiran saya kesana kemari, sibuk memikirkan ini dan itu, energi yang dibutuhkan untuk itu sangat besar, ternyata setelah beberapa tahun ini belajar menjadi multi tasking, beberapa saat ini saya menyerah. 

Saya suka kehabisa bensin, kehabisan baterai, sering low bat, energi terkuras. Mungkin juga ini batasan umur ya, tapi saya sadar dirilah, ini keterbatasan diri saya. 

Apalagi jika ada banyak aktifitas fisik, harus melakukan banyak pekerjaan rumah tangga ( saya adalah full time bapac rumah tangga ) ditambah lagi dengan kegiatan menemani sobat sobat RTD ngobrol, ada video call coaching, ada terapi malam, dan kegiatan olahraga,.. ternyata energi yang bisa dipergunakan ada batasannya, kenapa? Katanya energi spiritual itu tak terbatas?

Mungkin ini kekurangan saya, dalam memahami dan belajar tentang energi.

Menurut saya, jika pikiran kita kemana mana, kesitu juga arah energinya, berarti kemana mana juga kan energinya.

Kalo bisa fokus, energi akan mengarah dan mewujud ke arah itu juga.,

Jadi sekarang saya belajar untuk hanya fokus ke saat ini ( paling tidak ini menyelamatkan energi saya yang terbatas ) Dan menurut saya juga ya, dengan latihan praktek kesadaran, untuk hadir di saat ini, saya juga memberikan perhatian yang penuh kepada orang yang sedang saya hadapi, misalnya dnegan akasha anak saya, ataupun istri saya.

Saya ingat bahwa pada usia dua belas tahun saya tidak sabar untuk menjadi empat belas tahun. Kemudian, pada usia empat belas tahun, saya tidak sabar untuk menjadi enam belas tahun. Pada usia enam belas tahun, saya tidak sabar untuk menjadi dewasa dengan rumah dan aturan saya sendiri. Kemudian, setelah saya dewasa, saya terus memikirkan kenangan ketika saya masih kecil. Ketika saya mencapai usia dewasa, saya memiliki tanggung jawab yang belum pernah saya tangani sebelumnya. 

Tonton sharing video saya di youtube ya sob

Bekerja diperlukan untuk membayar sewa dan membeli bahan makanan, bukan hanya untuk memiliki uang tambahan untuk pergi ke bioskop di akhir pekan. Kemudian saya menyadari bahwa saya tidak pernah hanya hidup di saat ini. Saya tidak pernah puas dengan keadaan saya sekarang. Saya selalu berpikir, “Oh itu akan lebih baik di masa depan.” 

Ini semacam paradoks; bukan? Saya pikir saya perlu mencapai momen sewenang-wenang di masa depan dan semuanya akan berhasil. Kemudian, ketika saya melihat ke belakang dan berpikir, “Wow, hidup sangat menyenangkan saat itu.” 

Ibu ( alfatehah untuk almarhumah ) saya tidak hidup sampai saat ini, tetapi beliau memberi tahu saya sepotong pengetahuan yang dia bagikan dengan saya : "Jangan berharap hidupmu pergi." Nasihat ini telah mengakar di dalam ingatan saya. 

Baca juga artikel : 

Praktek Kesadaran – Cara Mudah Untuk Rileks Dan Tenang

Kita perlu menikmati setiap momen daripada terus-menerus menantikan yang berikutnya. Kita mencapai akhir hidup kita begitu cepat. Pikirkan tentang itu. Pernahkah kita mencapai akhir hari, minggu, bulan, atau tahun, dan berpikir, “Wow! Ke mana perginya waktu?” Jika kita selalu hidup untuk masa depan, bagaimana kita akan menikmati saat ini?

Oh ya, sudahkah anda praktek kesadaran? Atau sering juga saya sebut sebagai latihan kesadaran? Melalui metode rileksasi energi ? 

Saya, menggunakan kehadiran di saat ini, sebagai pelarian daripada kerasnya, liarnya kerja pikiran dalam menganalisa saat saat di masa depan. Setelah capek dibawa pikiran kesana sini, saya kembali hadirkan diri di saat ini, saya bersembunyi di ruang kehadiran di saat ini, disitulah saya dapatkan healing, penyembuhan saya, energi yang sudah terkuras oleh aktivitas fisik, lebih terkuras lagi dengan bapernya perasaan yang diakibatkan oleh sensitifitas sensor sensor saya ( menurut saya, indigo, atau orang yang memiliki kemampuan khusus adalah orang yang memiliki sensor-sensor sensitif dibandingkan orang lain ) dan juga baper karena asumsi atau kesimpulan yang dibuat oleh pikiran karena memikirkan masa depan, akan sangat terkuras lagi oleh aktifitas pikiran yang kesana kemari itu, akan terecharge dengan lebih cepat ketika saya bisa praktek kesadaran, menghadirkan diri di saat ini, melakukan praktek mindfulness dengan dibantu atau dnegan sarana kesadaran jiwa tenang.

Bagaimana dengan Anda? Sharing dengan saya yuuk di kolom komentar....


Share on Google Plus

About Erlangga Asvi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar